REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup musik Fade2Black menghadirkan album mini bertajuk Opsi. Enam lagu di dalamnya menyampaikan pesan tentang semangat optimisme, dengan lirik ringan khas Fade2Black namun tetap kritis terhadap kondisi sosial.
"Opsi ini ringan, modern, tetapi beda, itulah atmosfer yang didapat," kata Fade2Black lewat pernyataan resminya. Mereka menggarap musik sesederhana mungkin, terdengar dari pemilihan notasi, reff yang mudah didengar, dan kerangka lagu untuk bunyi-bunyian instrumen.
Lirik di lagu-lagu teranyar Fade2Black dalam Opsi seperti hendak meyakinkan pendengar bahwa tidak ada yang lebih baik daripada mengharapkan hal baik. Fade2Black tidak mau seperti kebanyakan rapper yang kini banyak menulis lirik penuh kenihilan atau kesombongan berlebih.
Terdapat enam lagu dalam EP, antara lain "Dia yang Bertahan", "FIN(e)", "Tuhan tak ’kan Ingkar Janji", "Yang Abadi", "Tantang Dunia", dan "Fake as Fu*k". Semua diciptakan bersama oleh para personel, yakni Tito Budidwinanto (Tito), Ardaninggar Nazir (Santoz), Roy Yudhi Prasetyo (Cokie), dan Danial Rajab Fahreza (Eza).
Tembang yang dipilih sebagai single pertama yakni "Dia yang Bertahan", menceritakan keseharian masyarakat blue collar, yang menganggap bekerja adalah cara yang saat ini paling baik dilakukan. Selipan curhat "demi alasan anak, demi pelunasan pinjaman" ada pada lagu.
Semua track diisi vokal keempat personel, tanpa vokal musisi lain. Untuk bagian yang bernyanyi (bukan rap), semua diambil alih Tito. Alasannya, para personel Fade2Black lain mengaku tidak bisa bernyanyi. Tito dianggap sosok yang paling tahu nada dan tidak fals.
Pada sisi teknik rapping, para personel banyak bereksplorasi. Tito dan Eza bermain twist dan staccato di lagu "FIN(e)". Rap Santoz di lagu "Tantang Dunia" terdengar sangat padat, sementara Cokie menambah beberapa kosakata baru di lagu "Fake as Fu*k".
Selain keempat personel, Adrian ‘Popo’ Hanoto dan Education terlibat sebagai produser dalam penggarapan Opsi. Proses perekaman berlangsung di Fakehero Studio dan Move On Studio. Mixing oleh Rizki Wahyudi, sementara mastering dirampungkan di Slingshot Studio.