RSUD Sleman Sempat Menutup Layanan IGD karena Penuh
Red: Muhammad Fakhruddin
RSUD Sleman Sempat Menutup Layanan IGD karena Penuh. RSUD Sleman | Foto: kotajogja.com
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KabupatenSlemandi Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa hari lalu sempat menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk pasien COVID-19 karena ruang perawatannya sudah penuh.
"Saat ini kapasitas ruang penanganan bagi kasus COVID-19 telah terisi hingga 95 persen," kata Direktur RSUD Sleman Cahya Purnama di Sleman, Senin (28/6).
Ia mengatakan bahwa pengelola rumah sakit terus berupaya menambah kapasitas fasilitas pelayanan pasien COVID-19. "Kami akan upayakan penambahan kapasitas, rencana akan membuka satu bangsal untuk penanganan COVID-19. Namun tentunya hal tersebut tidak mudah karena harus dipertimbangkan untuk SDM-nya," katanya.
Ia mengatakan bahwa lonjakan kasus penularanCOVID-19 juga mempengaruhi ketersediaan tabung oksigen untuk penanganan pasien. Dalam kondisi normal, RSUD Sleman membutuhkan 40 tabung oksigen setiap hari untuk mendukung perawatan pasien namun saat ini rumah sakit membutuhkan 90 sampai 100 tabung oksigen dalam sehari.