Senin 28 Jun 2021 20:22 WIB

Piagam Atlet Muslim Diluncurkan di Inggris

Piagam ini mendorong atlet Muslim berprestasi dengan tetap menjalankan perintah agama

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Paul Pogba dari Prancis bereaksi setelah pertandingan sepak bola babak penyisihan grup F UEFA EURO 2020 antara Portugal dan Prancis di Budapest, Hongaria, 23 Juni 2021.
Foto: AFP POOL/Franck Fife / POOL
Paul Pogba dari Prancis bereaksi setelah pertandingan sepak bola babak penyisihan grup F UEFA EURO 2020 antara Portugal dan Prancis di Budapest, Hongaria, 23 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Organisasi nirlaba olahraga berbasis di Inggris, Nujum Sports, meluncurkan Piagam Atlet Muslim pada akhir pekan lalu untuk memastikan keyakinan olahragawan penganut agama Islam dihormati di dalam dan di luar lapangan. Nujum Sports memiliki misi mendorong kemajuan atlet Muslim lebih berprestasi di semua kompetisi olahraga termasuk sepak bola, dengan tetap menjalankan perintah agama dengan baik. Piagam ini disebut-sebut sebagai yang pertama dalam sejarah. 

Setidaknya ada 250 pesepak bola di empat kasta Liga Inggris yang beragama Islam. Nama-nama seperti Paul Pogba, N'Golo Kante, Mohamed Salah, dan Sadio Mane menjadi beberapa yang terkenal.

Baca Juga

Berdasarkan laporan Insider, Senin (28/6), piagam berisi harapan para atlet Muslim mendapat tempat yang layak untuk beribadah, kemudian mendapat hak untuk berpuasa Ramadan, serta memberi tahu publik bahwa alkohol dilarang dalam Islam. 

Tak hanya itu, di dalam piagam juga terdapat keinginan di masa depan saat pemain Muslim mendapat makanan halal dan izin melaksanakan shalat Jumat. 

Sejauh ini, terdapat lima klub Liga Primer Inggris yang sudah menyatakan dukungan terhadap Piagam Atlet Muslim. Watford menjadi tim pertama yang menyatakan dukungan terbuka melalui akun Twitter resmi mereka. 

Pendiri dan Ketua Nujum Sports Ebadur Rahman mengambil contoh tindakan Pogba yang menyingkirkan botol bir membutuhkan edukasi yang lebih luas tentang ajaran Islam. 

"Selama bekerja di bidang olahraga, saya sangat perhatian pada kesulitan menjalankan agama," katanya kepada BBC. 

Sejauh ini sudah banyak kemajuan dalam toleransi beragama terhadap atlet Muslim. Pertandingan Leicester City vs Crystal Palace misalnya yang berlangsung pada bulan Ramadhan lalu. Sebelum laga, wasit dan pemain kedua tim sepakat memberikan kesempatan bagi pemain Leicester Wesley Fofana untuk meninggalkan lapangan sejenak demi berbuka puasa. 

"Setelah berbicara intensif dengan para atlet dan klub, kami merasa ini adalah saat yang tepat untuk membuat Piagam Atlet Muslim agar mendapat tempat di Britania Raya. Kami yakin ini adalah hal pertama," kata Ebadur Rahman.

Peluncuran Piagam Atlet Muslim terjadi sehari setelah Daily Telegraph melaporkan UEFA berencana memastikan bahwa produk bir, beralkohol atau tidak, tidak ditempatkan di depan pemain Muslim dalam konferensi berikutnya di Euro 2020.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement