Senin 28 Jun 2021 20:54 WIB

Covid-19 Kian Gawat, Ketua Umum PKB Keluarkan Maklumat

Menginstruksikan seluruh kader PKB yang menjadi kepala daerah fokus menangani pandemi

Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengeluarkan maklumat yang berisikan empat poin menyikapi lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air yang kian mengkhawatirkan. Salah satu isinya adalah menginstruksikan seluruh kader PKB yang menjadi kepala daerah untuk fokus menangani dampak Pandemi Covid-19. 

“Seluruh kepala daerah dari PKB harus meletakan penanganan dampak pandemi Covid-19 sebagai prioritas kerja. Pastikan sistem layanan Kesehatan di daerah masing-masing tetap berjalan seraya terus melakukan pembatasan mobilitas sampai Covid-19 di daerah masing-masing terkendali,” kata Muhaimin di Jakarta, Senin (28/6).

Dia mengatakan, melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir telah mengancam sistem layanan Kesehatan. Dalam beberapa hari terakhir, lonjakan kasus positif harian tembus hingga lebih dari 20 ribu kasus tiap hari. Jumlah kasus aktif pun tembus 218.476 kasus. Pun juga angka kematian yang hari ini mencapai 423 pasien.

“Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 juga lebih dari 85 persen. Situasi ini tentu mengkhawatirkan sehingga harus ditangani secara serius oleh setiap pemangku kepentingan,” ujarnya.

Gus Muhaimin -panggilan akrab Muhaimin Iskandar- menginstruksikan semua kader PKB yang menduduki jabatan strategis di eksekutif maupun legislative untuk fokus 100 persen  meminimalkan dampak pandemi. Menurutnya, para kepala daerah maupun anggota dewan harus bahu membahu menangani dampak pandemi baik di sektor kesehatan, sosial, maupun ekonomi. 

“Kepada kader PKB yang menduduki jabatan strategis baik di tingkat pusat dan daerah segera fokus 100 persen dan siaga penuh menangani kondisi pandemi, optimalkan fasilitas kesehatan di daerahnya. Dan agar menggunakan kekuasaan dan jabatannya untuk membantu warga,” ujar dia. 

Bagi pengurus dan kader PKB lainnya, sambung Gus Muhamin, harus menjadi teladan di lingkungan masing-masing untuk penerapan protokol kesehatan. Seluruh kader PKB harus menerapkan disiplin ketat dalam penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan saat beraktivitas di ruang publik.

“Sebisa mungkin seluruh kader PKB tidak meninggalkan rumah jika tidak dalam kondisi darurat,” katanya.

Ketua Tim Pengawas Pencegahan Bencana Covid-19 DPR RI ini juga menginstuksikan bagi seluruh kader PKB untuk peduli tetangga selama musim pandemi ini. Mereka harus memperhatikan warga di sekitar rumah masing-masing untuk memastikan mereka memperoleh dukungan memadai utamanya dukungan kebutuhan dasar selama musim pandemi Covid-19.

“Banyak warga yang mengalami kasus pemutusan hubungan kerja, karyawan yang dirumahkan, maupun kehilangan mata pencaharian. Kader PKB harus memastikan mereka mendapat support kebutuhan dasar, manfaatkan jaringan partai untuk penggalangan bantuan,” katanya. 

Gus Muhaimin juga meminta agar kader PKB bisa memberikan informasi valid tentang pandemi Covid-19. Saat ini banyak beredar berbagai informasi yang menyesatkan seperti Covid-19 ini hanyalah hasil konspirasi sehingga membuat warga tidak percaya dan abai terhadap protokol Kesehatan. 

“Para kader PKB harus bisa menjadi penangkal hoaks tentang Covid-19. Selain itu perbanyak informasi terkait ketersediaan layanan Kesehatan mulai dari ketersediaan rumah sakit, ketersediaan donor konvalesen, hingga ketersediaan oksigen karena banyak sekali yang membutuhkan informasi tersebut,” kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement