Senin 28 Jun 2021 21:05 WIB

Sleman Masih Lakukan Persiapan Pendirian RS Darurat

Sleman Masih Lakukan Persiapan Pendirian RS Darurat

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Relawan membangun tenda barak di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (27/6/2021). Pembangunan tenda barak tersebut untuk melakukan screening dan penampungan sementara pengunjung di Instalasi Gawat Darurat (IGD) agar tidak terjadi kerumunan serta  mengantisipasi penularan COVID-19.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Relawan membangun tenda barak di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (27/6/2021). Pembangunan tenda barak tersebut untuk melakukan screening dan penampungan sementara pengunjung di Instalasi Gawat Darurat (IGD) agar tidak terjadi kerumunan serta mengantisipasi penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman sedang melakukan persiapan-persiapan untuk mendirikan rumah sakit darurat. Hal itu merupakan salah satu solusi yang dipersiapkan untuk mengatasi ledakan kasus covid yang juga terjadi di Sleman.

Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, 5.587 kasus sepanjang Juni 2021 memang membuat mereka kewalahan untuk menangani lonjakan pasien. Apalagi, tidak ada satupun RS yang mengurangi kapasitas, bahkan beberapa melakukan penambahan.

Baca Juga

Selain itu, penambahan kapasitas dilakukan shelter-shelter isolasi covid yang ada seperti Asrama Haji, Rusunawa Gemawang dan Shelter UII. Meski begitu, ia mengakui, kapasitas yang ada belum cukup menampung jumlah pasien yang melonjak.

"Memang harus diakui kenyataannya banyak pasien yang belum bisa ditampung," kata Joko, Senin (28/6).