Senin 28 Jun 2021 21:48 WIB

Menlu Israel dan AS Bertemu Membahas Hubungan Dua Negara

Antony Blinken dan Yair Lapid bertemu di Roma bicarakan hubungan kedua negara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken. Ilustrasi.
Foto: EPA
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid bertemu di Roma pada Ahad (27/6). Pertemuan terjadi ketika pemerintah baru Israel berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan AS.

Kedekatan hubungan antara mantan presiden AS Donald Trump dan mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu memperburuk perpecahan partisan di kedua negara. Kini, pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett fokus pada diplomasi pragmatis, ketimbang inisiatif dramatis yang berisiko memicu oposisi di dalam negeri atau mengalihkan perhatian dari prioritas lain.

Baca Juga

“Dalam beberapa tahun terakhir, kesalahan telah dibuat,” kata Lapid kepada Blinken saat mereka duduk untuk berbicara di sebuah hotel di Roma. “Kedudukan bipartisan Israel terluka. Kami akan memperbaiki kesalahan itu bersama-sama," ujarnya.

Lapid mengatakan dia telah berbicara dengan Demokrat dan Republik sejak menjabat. Dia telah mengingatkan Israel berbagi nilai-nilai dasar Amerika yang paling mendasar yaitu kebebasan, demokrasi, pasar bebas, dan pencarian konstan untuk perdamaian. Sementara Blinken mencatat, landasan yang sedang dikerjakan oleh kedua pihak adalah kemitraan yang langgeng, hubungan, persahabatan antara Amerika Serikat dan Israel.

Dorongan itu bertujuan untuk pencapaian yang lebih kecil, seperti menopang gencatan senjata informal yang mengakhiri pertempuran pada bulan lalu di Gaza. Termasuk memperbaiki kembali sistem pertahanan Iron Dome, Israel.  

“Tidak ada yang berpikir itu ide yang baik untuk mulai mengisi inisiatif perdamaian baru yang besar,” kata pakar keamanan Timur Tengah di Center for a New American Security, Ilan Goldenberg. “Namun ada hal-hal yang dapat Anda lakukan secara diam-diam di bawah radar, di lapangan, untuk memperbaiki situasi," ujarnya.

Amerika dan Israel akan mencoba mengatasi perbedaan. Biden telah melakukan diplomasi ketika dia secara pribadi mendesak Netanyahu untuk mengakhiri perang Israel-Hamas menjelang gencatan senjata yang mulai berlaku 21 Mei.

“Kami percaya cara untuk membahas perbedaan pendapat itu adalah melalui percakapan langsung dan profesional, bukan konferensi pers,” kata Lapid.

Kedua pemerintah akan mencoba untuk mempertahankan koalisi pemerintahan Israel. Setidaknya dalam jangka pendek, Lapid yang merupakan seorang sentris, akan menjadi orang penting Israel untuk memperbaiki hubungan yang rusak dengan Biden dan Demokrat.  

“Apa yang mereka bangun sekarang adalah rasa saling percaya,” kata mantan duta besar Israel untuk Amerika Serikat Michael Oren. "Saya mengharapkan perubahan substansi, tapi ada kemungkinan itu bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik untuk Israel," ujarnya.

Blinken berbicara tentang perlunya menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Akan tetapi dia tidak mengusulkan strategi apa pun untuk mencapai hal tersebut.

Di sisi lain, pemerintahan Biden berharap dapat memperluas Abraham Accord yang diluncurkan pada era Trump. Kesepakatan ini telah menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement