REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tahun-tahun awal pernikahan, terutama yang didasarkan pada kerelaan dan cinta, semua yang ada di pasangan akan nampak indah dan menarik. Namun, hal tersebut tidak akan berlangsung lama.
Setelah dua-tiga tahun, pernikahan akan nampak kebosanan dan keburukan yang dilihat dari diri pasangan. Rasulullah SAW bersabda: “Laa yafrak mu’minun mu’minatan in kariha minha khuluqan radhiya minha aakhara,”.
Yang artinya: “Janganlah laki-laki (suami) mu’min membenci perempuan (istri) mukmin. Jika ada satu sifat yang dibenci, pasti ada sifat-sifat lain yang disukai,”. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Ustadz Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku 60 Hadis Hak-Hak Perempuan menjelaskan nasihat dalam hadits Nabi tersebut terkait dengan sikap yang harus dimiliki seorang suami dalam memandang istrinya. Tidak memikirkan hal-hal buruk dari istrinya, namun justru memandang hal-hal yang baik dari istrinya.