REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES -- Pelatih Prancis mengatakan kekalahan tim di babak 16 besar Piala Eropa melawan Swiss, di Bukares, Rumania, Selasa (29/6) sangat menyakitkan. Juara Piala Dunia kalah 4-5 dalam adu penalti setelah laga sempat berakhir dengan skor 3-3.
"Itu menyakitkan tetapi kami harus menerimanya," kata Deschamps dikutip dari The National News, Selasa (29/6).
Haris Seferovic membuat Swiss memimpin dengan sundulan pada menit ke-15 saat Prancis berjuang keras untuk memasuki permainan. Tapi itu semua berubah di awal babak kedua ketika Swiss mendapat hadiah penalti.
Kiper Prancis, Hugo Lloris, kapten tim, menyelamatkan tendangan penalti Ricardo Rodríguez pada menit ke-55 dan itu seolah membangunkan rekan satu timnya. Karim Benzema mencetak gol beberapa saat kemudian di menit ke-57, dan sekali lagi di menit ke-59 untuk memberi Prancis keunggulan cepat.
Paul Pogba membuat skor menjadi 3-1 pada menit ke-75 dengan tembakan kaki kanan dari jarak 20 meter dan sepertinya pertandingan itu di luar jangkauan. Tapi secepat Prancis mengambil alih pertandingan, mereka melepaskannya lagi.
Seferovic mencetak gol sundulan lagi di menit ke-81 dan pemain pengganti Mario Gavranovic membuat kedudukan menjadi 3-3 dengan hanya beberapa detik tersisa.
Prancis telah berusaha untuk memenangkan gelar utama berturut-turut untuk kedua kalinya. Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan mengikutinya dengan gelar di Euro 2000. Lima tahun lalu, Prancis kalah di final Euro 2016, tetapi kemudian memenangkan Piala Dunia 2018.
Deschamps bermain di tim-tim pemenang lebih dari 20 tahun yang lalu, dan berusaha menjadi orang pertama yang mencapai prestasi itu sebagai pemain dan pelatih.
"Ini sepak bola. Semua orang benar-benar kecewa. Semua orang sedih di ruang ganti. Tetapi seluruh skuat masih bersatu di saat yang sulit ini," kata Deschamps.