REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Surabaya, Jawa Timur siap memberlakukan swab test atau tes usap PCR Covid-19 berbasis RT di perkampungan Kota. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan standar penanganan Covid-19 berbasis RT akan dilakukan dimana dalam satu RT ditemukan tiga sampai lima kasus Covid-19.
Satu wilayah itu akan ditutup dan dilakukan tes usap massal semua warganya. "Ini yang saya terapkan bersama Pak Kapolrestabes. Kami bikin pedomannya yang nanti bakal diterapkan bagi setiap kampung apabila terdapat warganya yang terpapar Covid-19 sehingga semua terantisipasi dengan baik, semua demi warga Surabaya," ujarnya, Selasa (29/6).
Menurut dia, bagi warga yang hasil tes usap PCR negatif akan dilakukan vaksinasi bila memang belum menerima vaksin. Sedangkan bagi warga yang positif, maka langsung ditangani dan diisolasi.
Eri mengatakan kebijakan tersebut diambil setelah dirinya didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir dan beberapa kepala perangkat daerah Pemkot Surabaya berkeliling ke kampung-kampung padat penduduk pada Senin (28/6). Eri mencontohkan salah satu kluster keluarga terjadi di Kampung Simo Sidomulyo, Kelurahan Petemon, Kecamatan Sawahan.
Di kampung tersebut terdapat satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19. Menurut Eri, di Kampung Simo Sidomulyo terdapat satu keluarga yang terdiri atas lima orang telah terpapar Covid-19.
Bahkan, di RT lain yang masih dalam satu RW di kampung ini juga ditemukan tiga warga hasilnya reaktif berdasarkan tes cepat antigen. Sementara untuk tes usap PCR masih menunggu hasilnya keluar.
"Ini ada satu keluarga yang terkena lima orang. Ini klaster keluarga. Ada lagi di RT lain ada tiga, tapi belum keluar tes PCR-nya," ujarnya.
Selain mengingatkan penerapan protokol kesehatan terus diperketat, Eri meminta kesediaan warga dites usap massal mengingat daerah tersebut cukup padat penduduk sehingga interaksi antarwarga cukup intens. Tes usap massal adalah bagian dari tracing (penelusuran).