Selasa 29 Jun 2021 14:35 WIB

Ancaman Allah SWT dalam Alquran untuk Penghina Rasulullah

Alquran menyampaikan ancaman Allah SWT untuk para penghina Nabi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran menyampaikan ancaman Allah SWT untuk para penghina Nabi. Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Alquran menyampaikan ancaman Allah SWT untuk para penghina Nabi. Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW adalah manusia paling mulia akhlaknya dan kehidupannya bisa menjadi teladan bagi siapapun. Meski dikenal sebagai orang yang paling jujur dan baik di dunia, tetap saja ada orang-orang yang membenci Nabi Muhammad SAW.  

Alquran telah memberikan ancaman kepada orang-orang yang membenci dan menghina Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut tertulis dalam Surah Al-Kausar ayat tiga.

Baca Juga

اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ “Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” (QS Al Kautsar 3).

Dalam Tafsir Jalalain menjelaskan ayat ini diturunkan berkenaan dengan adanya orang yang membenci atau menghina Nabi Muhammad SAW. 

Tafsir Kementerian Agama menjelaskan maksud dari ayat ketiga surat Al Kausar adalah, "Sungguh orang-orang yang membencimu (Nabi Muhammad) dan mengacuhkan hidayah yang engkau bawa, dialah orang yang terputus. Tidak hanya terputus jejaknya, mereka pun dijauhkan dari rahmat Allah SWT dan segala kebaikan. Keteladanan dan kebaikanmu akan terus menjadi pembicaraan sepanjang zaman dan keturunanmu akan terus mewarisi kebaikanmu." 

Dijelaskan Tafsir Kementerian Agama, sesudah Allah menghibur dan menggembirakan Nabi Muhammad serta memerintahkan supaya mensyukuri anugerah-anugerah-Nya dan sebagai kesempurnaan nikmat-Nya, maka Allah menjadikan musuh-musuh Nabi itu jadi hina dan tidak berdaya.  

Siapa saja yang membenci dan mencaci Nabi akan hilang pengaruhnya dan tidak ada kebahagiaan baginya di dunia dan di akhirat. Sedang kebaikan dan hasil perjuangan akan tetap jaya sampai hari Kiamat.  

Orang-orang kafir Makkah mencaci Nabi Muhammad bukan karena mereka tidak senang kepada pribadi Nabi, tetapi karena beliau (Nabi) mencela kebodohan mereka dan mencaci berhala-berhala yang mereka sembah serta mengajak mereka untuk meninggalkan penyembahan berhala-berhala itu.  

Sungguh Allah telah menepati janji-Nya dengan menghinakan dan menjatuhkan martabat orang-orang yang mencaci Nabi Muhammad. Sehingga nama mereka hanya diingat ketika membicarakan orang-orang jahat dan kejahatannya.

Adapun kedudukan Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang menerima petunjuk beliau serta nama harum mereka diangkat setinggi-tingginya oleh Allah sepanjang masa. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement