Wali Kota Surabaya Ajak Jihad Perangi Covid-19
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya | Foto: Humas Pemkot Surabaya
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyemangati para petugas dari TNI, Polri, dan jajaran Pemkot Surabaya yang akan terjun ke tengah-tengah masyarakat dalam upaya menghadapi pandemi Covid-19. Menurut dia, perjuangan melawan Covid-19 dengan terjun ke bawah merupakan ibadah dan ikhtiar yang harus dilakukan.
Eri bahkan menyebutkan, perjuangan melawan Covid-19 merupakan jihad fi sabilillah. “Semangat ya, ini demi keluarga kita semua. Insya Allah mulai hari ini kita jihad fi sabilillah menghadapi pandemi Covid-19. Iman wajib bahwa ini semua adalah ketentuan Allah, tapi juga harus kita iringi dengan ilmu dan ikhtiar, yaitu dengan tes masif, tracing masif, treatment tepat, serta protokol kesehatan,” kata Eri di Balai Kota Surabaya.
Saat ini, papar dia, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani isolasi di asrama haji sebanyak 490 orang. Kemudian yang dirawat di rumah sakit dan isolasi mandiri sebanyak 500 lebih. Sehingga total yang terkonfirmasi positif di Surabaya sebanyak 1.060 orang. Eri juga mengungkapkan adanya 300-an orang yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.
“Saya tidak akan pernah menutupi data ini kepada warga Surabaya. Makanya, ini waktunya kita untuk bangkit. Kita sudah pernah melewati masa-masa sulit mengatasi Covid-19 di zona merah. Itu jangan sampai terulang kembali,” ujarnya.
Eri kemudian mengajak seluruh elemen masyarakat menyingsingkan lengan dan bergandeng tangan bersama-sama melawan Covid-19 di Kota Pahlawan. Eri berjanji akan terus mendampingi anak buahnya yang bertugas ke lapangan dalam upaya pengendaian wabah Covid-19.
“Mulai hari ini, insya Allah saya tidak akan berkantor di Balai Kota Surabaya ini. Saya akan mendampingi anak buah saya yang turun ke lapangan, karena saya yakin sebagai manusia pasti mereka juga punya rasa takut dan khawatir ketika harus bersentuhan atau menangani Covid-19,” kata dia.
Eri juga meminta para petugas itu untuk selalu ikhlas dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Eri meminta petugas untuk meniatkan diri beribadah demi menyelamatkan orang tua, keluarga, dan anak cucu.
“Bagi yang Muslim, ketika bertugas di bawah seperti melakukan penyemprotan dan tugas lainnya, maka di dalam hati harus diiringi dengan dua kalimat Syahadat dan Shalawat. Jadi, usaha atau ikhtiar kita ini harus dibarengi dengan doa juga,” ujarnya.