Selasa 29 Jun 2021 15:08 WIB

Mewujudkan Ekosistem Digital RI Lebih Sehat dengan Tadex

Tadex adalah premium publisher programmatic ads pertama dan terbesar di Indonesia.

Rep: Setyanavidita Livikacansera/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Foto: Kemendikbudristek
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, Perkembangan dunia digital, menghadirkan berbagai disrupsi di berbagai industri. Salah satunya, di industri media dan periklanan.

Datangnya pandemi sejak satu setengah tahun lalu, makin membuat dunia periklanan yang biasanya beriklan di media, kian mengetatkan ikat pinggang. Belum lagi, pergeseran fokus media yang kini berfokus pada jumlah klik, berdampak pada penurunan kualitas konten.

Untuk membantu mengembnagkan ekosistem digital yang lebih sehat di Indonesia, pada Selasa (29/6l), Telkom berkolaborasi dengan Dewan Pers dan insan pers nasional, meluncurkan Tanah air Digital Exchange (Tadex).

Tadex adalah premium publisher programmatic ads pertama dan terbesar di Indonesia. Platform ini menghubungkan para advertiser dengan para publiseher terpercaya di Indonesia.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengungkapkan dukungannya terhadap lahirnya Tadex di Indonesia. "Lahirnya Tadex merupakan angin segar bagi ekosistem digital di Indonesia. Termasuk membuka berbagai peluang baru bagi industri periklanan dan media," ujarnya.

Menurutnya, Tadex yang merupakan karya anak bangsa harus didukung dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong ekosistem digital yang inklusif. Termasuk untuknmembangun periklanan digital yang inovatif dan transparan dengan tetap mengedepankan kualitas penyampaian pesan ke publik

Lahirnya Tadex, Jokowi melanjutkan, juga diharapkan mampu membantu Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital di Asia Tenggara. "Dengan lahirnya platform ini, semoga menjadi leap frog dalam pembangunan ekosistem digital bangsa," ia mengungkapkan.

Pentingnya merevitalisasi industri digital di Indonesia, salah satunya dalam industri periklanan juga diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir. Menurutnya, meski pandemi telah menyebabkan tekanan pada industri periklanan dan pelemahan konsumsi, tapi iklan tetap harus dijalankan.

Hal ini karena iklan memiliki fungsi yang penting untuk tetap meningkatkan dan memelihara brand awareness. "Di BUMN, sejak pandemi, kami tetap berkomitmen untuk beriklan di media lokal, agensinya pun juga yang lokal," ia mengungkapkan.

Meski selama ini, industri periklanan dan publisher di Indonesia masih memiliki ketergantungan yang tinggi pada platform global, tapi hadirnya Tadex, diharapkan akan dapat menjadi penyeimbang. Sehingga, dalam jangka panjang, keberlanjutan ekosistem digital di Indonesia dapat terus terjaga, termasuk dalam melindungi data masyarakat. 

Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah menjelaskan, saat ini Tadex hadir untuk industri periklanan dan para publisher. Ke depan, ia melanjutkan, Tadex akan terus meluaskan jangkauannya untuk membawa konsep baru ini ke industri media televisi dan radio. 

Tujuannya, adalah membangun ekosistem digital yang lebih sehat. "Dari segi industri media, Tadex diharapkan juga akan membantu meningkatkan kredibilitas konten di masa depan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement