REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada era sekarang ini tidak sedikit orang yang menjadikan media sosial sebagai sarana saling mencela dan bahkan memfitnah. Para pemilik akun bodong di media sosial mungkin merasa bebas untuk melakukan perbuatan tercela itu.
Padahal, Allah mengetahui semua yang dilakukannya. Selama ini mungkin kita beranggapan orang yang bangkrut adalah orang yang gagal dalam menjalankan usahanya sampai tak memiliki uang atau harta benda.
Namun, Rasulullah menegaskan orang terbangkrut di dunia ini sebenarnya adalah orang suka mencela dan memfitnah. Suatu ketika Rasulullah SAW bertanya kepada sahabat-sahabatnya, "Tahukah kalian siapa sebenarnya orang yang bangkrut?" Para sahabat menjawab, "Orang yang bangkrut adalah seorang yang tidak memiliki dirham (uang) dan tidak memliki harta benda."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa pahala sholat, pahala puasa, pahala zakat, dan pahala hajinya, tetapi ketika hidup di dunia dia mencaci orang lain, menuduh tanpa bukti terhadap orang lain, memakan harta orang lain (secara bathil), menumpahkan darah orang lain (secara bathil), dan dia memukul orang lain. Maka sebagai tebusan atas kezalimannya, diberikanlah di antara kebaikannya kepada orang yang dizaliminya. Semuanya dia bayarkan sampai tidak ada yang tersisa lagi pahala amal salehnya. Tetapi orang yang mengadu ternyata masih datang juga. Maka Allah memutuskan agar kejahatan orang yang mengadu dipindahkan kepada orang itu. Dan (pada akhirnya) dia dilemparkan ke dalam neraka."
Dilansir dari About Islam, hadits tersebut merupakan pengingat bagi orang Islam untuk waspada terhadap perbuatan mencela dan fitnah. Selain itu, umat Islam juga harus memahami hadits ini untuk menghindari kebangkrutan dan merugi pada hari kiamat.
Nabi Muhammad SAW memang selalalu mengajari para sahabatnya dan setiap Muslim dengan pelajaran yang luar biasa. Beliau juga memberikan nasihat yang sangat berharga untuk menghindari api neraka dan menjadi pemenang pada Hari Penghakiman.
Dalam Alquran, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan, hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS Ali Imran [3]:185).