18 KK Korban Bencana di Purbalingga Dapat Bantuan Gubernur
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Luapan Kali Klawing menggenangi jalur penghubung Kabupaten Banyumas-Purbalingga di Jembatan Linggamas, Desa Petir, Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020). Curah hujan ekstrim pada Rabu (2/12) malam di wilayah selatan Jawa Tengah menyebabkan sejumlah sungai di Kabupaten Banyumas dan Purbalingga meluap sehingga menyebabkan beberapa titik jalan dan permukiman warga terendam banjir. | Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sebanyak 18 keluarga yang menjadi korban bencana di wilayah Kabupaten Purbalingga pada Desember 2020 mendapatkan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah. Bantuan diberikan bagi mereka korban bencana yang rumahnya mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, maupun berat.
"Masing-masing keluarga menerima bantuan senilai Rp 10 juta,'' jelas Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Purbalingga, Mochamad Umar Faozi, Selasa (29/6).
Menurutnya, warga Purbalingga terdampak bencana yang berhak menerima pada periode itu,sebenarnya ada sebanyak 100 KK. ''Namun pada hari ini baru diserahkan bantuan bagi 18 KK. Sisanya sebanyak 82 KK, akan diusulkan lebih lanjut,'' katanya.
Umar menjelaskan, sepanjang Desember 2020 silam, di wilayah Purbalingga tercatat terjadi 18 kali kejadian bencana. Secara rinci, bencana pergerakan tanah terjadi sebanyak delapan kali, angin kencang enam kali, banjir tiga kali, serta kejadian kebakaran rumah/bangunan sebanyak satu kali.
Akibat kejadian bencana tersebut, ada sebanyak 2.485 rumah warga yang terdampak. Namun rumah yang terdampak tersebut, tidak seluruhnya mengalami kerusakan. Ada yang terancam pergerakan tanah sebanyak 49 rumah, dan terdampak banjir sebanyak 2.436 rumah.
''Yang mengalami kerusakan, ada sebanyak 211 rumah. Antara lain, satu rumah roboh rata dengan tanah, 55 rumah mengalami rusak berat, rusak sedang 44 rumah, dan rusak ringan sebanyak 112 rumah,'' jelasnya.
Dalam acara penyerahan bantuan yang dilaksanakan di Setda Purbalingga, Selasa (29/6), Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, mulai 2020 sampai 2021 ini, bangsa Indonesia tengah dilanda bencana baik bencana alam maupun pandemi Covid-19. Bahkan di Purbalingga pada pengujung 2020 banyak terjadi bencana alam, baik tanah bergerak, tanah longsor, angin puting beliung, maupun banjir.
''Atasnama pemerintah, kami turut prihatin atas bencana yang menimpa sebagian warga Purbalingga. Kami tidak tinggal diam dan akan selalu berusaha dan berupaya membantu kesulitan warga,'' katanya.
Ia menyatakan, Pemkab Purbalingga juga telah melayangkan surat pada Pemprov Jateng dan pemerintah pusat agar ada perhatian dan bantuan bagi warga yang tertimpa bencana alam. ''Pemkab Purbalingga melalui BPBD telah mengusulkan 52 rumah yang rusak untuk mendapatkan bantuan. Namun pada periode pertama ini baru turun bantuan gubernur untuk 18 rumah/KK,'' jelas dia.
Menurutnya, pemkab akan terus berupaya mencari bantuan lagi untuk rumah-rumah yang rusak namun sampai saat ini belum ada bantuan yang turun. ''Kalaupun turunnya nanti terbatas, kami siap menggunakan dana APBD Kabupaten Purbalingga untuk memberikan sentuhan kepada warga yang terdampak bencana,'' katanya.