REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir (ET) yang juga IOC Member meminta Indonesia tetap semangat dalam pencalonan sebagai tuan rumah olimpiade. Sebelumnya, Komite Olimpiade Dunia (IOC) telah menunjuk Brisbane, Australia, sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Perjuangan belum berakhir karena keputusan mutlak baru dapat dipastikan jika Brisbane menang dalam pemungutan suara oleh anggota IOC pada Sesi IOC ke-138 di Tokyo, Jepang, 21 Juli 2021.
Dalam jumpa pers virtual yang digelar Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam rangka Olympic Day, Erick mengatakan peluang Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 masih tetap ada. Kepastian penetapan tuan rumah dilakukan pada 21 Juli mendatang.
"Terima kasih kepada Kemenpora maupun KOI yang sudah berjuang untuk mencalonkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Saat ini posisi kita memang kalah selangkah dari Brisbane, tetapi apapun masih bisa terjadi dalam pertemuan 21 Juli nanti," ujar Erick yang juga mantan ketua KOI.
Erick menambahkan, posisi Indonesia saat ini menjadi sayap bagi Brisbane. "Jikapun nanti pada 21 Juli ditetapkan Brisbane jadi tuan rumah Olimpiade 2032, kita harus tetap siap. Kita harus selalu jadi sayap, jadi kalau terjadi sesuatu misalnya Brisbane mundur, atau hal lainnya maka kita akan menjadi pilihan."
Erick mencontohkan kasus Asian Games 2018. Sebenarnya saat itu yang ditetapkan menjadi tuan rumah adalah Vietnam. "Tetapi karena sesuatu hal, Vietnam mengundurkan diri. Akhirnya kita yang sudah siap dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan sukses kita laksanakan," jelas Menteri BUMN ini.
Atau, lanjut Erick, bisa saja Indonesia mencalonkan diri untuk tuan rumah olimpiade empat tahun berikutnya yakni pada 2036. "Jika Brisbane tetap menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, yang penting kita terus saja menggelar kejuaraan dunia berbagai cabang olahraga untuk menjadi investasi event dunia di tanah air," pungkas Erick.