Selasa 29 Jun 2021 16:46 WIB

Penuh, IGD RSUD Bekasi Sementara tak Terima Pasien non-Covid

BOR untuk pasien COvid-19 di Kabupaten Bekasi sudah mencapai 100 persen.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi dr Sumarti.
Foto: Dok Pemkab Bekasi
Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi dr Sumarti.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat untuk sementara tidak menerima pasien non-Covid-19. Hal itu karena saat ini tingkat keterisian ruangan itu sudah mencapai 100 persen.

"Khusus IGD ya, mulai hari ini hanya bisa melayani pasien COVID-19, bagi pasien non-Covid-19 bisa ke klinik terdekat," kata Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi dr Sumarti di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/6).

Dia mengatakan, pasien non-Covid-19 tetap akan dilayani, namun tidak di ruang IGD. Pihaknya telah menyiapkan poliklinik khusus hingga skema merujuk pasien ke rumah sakit terdekat.

"Tetap boleh masuk, kami sudah menyiapkan jalur khusus menuju atas (poliklinik) agar tidak kontak langsung dengan pasien Covid-19. Kalau ada pasien non-Covid yang kondisinya sudah kritis, kami juga sudah siapkan rujukan," kata Sumarti.

Rumah sakit pelat merah yang berada di Kecamatan Cibitung tersebut sudah mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien sementara. Kondisi itu mengingat kapasitas tempat tidur yang dimiliki sudah terisi penuh. "Di tenda juga sudah penuh sampai pelataran gedung RSUD, semua pasien Covid-19," ucap Sumarti.

Dia mengaku, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) isolasi Covid-19 telah mencapai 100 persen. Padahal kuota yang diberikan hanya 70 persen dari total tempat tidur di rumah sakit tersebut.

"Untuk pasien Covid-19 saja 180 lebih ranjang. Sudah 100 persen semua terisi. Sementara kapasitas total tempat tidur di ruang rawat inap ada 240 unit. Kami sudah berupaya mengurangi alokasi ranjang untuk pasien non-Covid, tapi masih saja kekurangan. Tadinya 50-50 sekarang perbandingannya sudah 70 persen pasien covid dan 30 non-Covid," ucapnya.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit sudah di atas 90 persen sejak terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada 7 Juni 2021. Padahal sebelum periode itu, tingkat keterisian masih di bawah 20 persen. "Jadi kami sudah dari jauh-jauh hari menyiapkan tenda-tenda darurat di RSUD," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement