REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, meminta, anak-anak asuhnya untuk memanfaatkan laga kontra Jerman, Selasa (29/6) malam WIB, sebagai kesempatan untuk mengukir sejarah baru bersama the Three Lions. Salah satu kenangan terhadap pemain-pemain legendaris, kata Southgate, dibentuk saat memperkuat timnas.
Southgate menilai, hal ini merupakan keunikan tersendiri saat seorang pemain dipercaya mengenakan seragam timnas Inggris di turnamen bergengsi. Setiap pemain yang memperkuat timnas Inggris dinilai memiliki kesempatan untuk mengukir prestasi dan sejarah bersama the Three Lions.
''Jika Anda berpikir pemain-pemain legendaris di Eropa, catatan sejarah dan kiprah mereka di klub mungkin cukup signifikan. Namun, biasanya, kenangan terhadap pemain-pemain tersebut juga terbentuk saat mereka memperkuat timnas. Kesempatan ini pula yang akan didapatkan tim ini. Mereka berhak berada di tim ini dan siap untuk mengukir sejarah baru tersebut,'' ujar Southgate seperti dilansir Sky Sports, Selasa (29/6).
Secara khusus, sejarah pertemuan timnas Inggris dengan Jerman, terutama di turnamen utama, memang tidak cemerlang. Sejak terakhir kali membungkam Jerman Barat di final Piala Dunia 1966, Inggris hanya mencatatkan satu kali kemenangan saat berhadapan dengan Die Mannschafft di turnamen bergengsi.
Catatan penampilan ini pun kian buruk apabila merujuk pada rekor pertemuan kedua tim di fase gugur putaran final turnamen bergengsi. Inggris dua kali disingkirkan Jerman, tepatnya di babak semifinal Piala Eropa, Euro 1996, dan babak semifinal Piala Dunia 1990.
Kendati begitu, Southgate menegaskan, anak-anak asuhnya tidak memiliki beban sejarah saat menghadapi Jerman di babak 16 besar Euro 2020.
''Hal yang sering saya tegaskan sejak empat tahun lalu adalah tim ini tidak membawa beban sejarah pada era sebelumnya. Banyak dari mereka bahkan belum lahir saat kekalahan itu terjadi. Jadi, hal itu tidak relevan buat mereka. Kami punya kesempatan untuk melaju ke babak perempat final. Kami sudah tak sabar menghadapi laga ini,'' kata pelatih berusia 50 tahun tersebut.