REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan layanan pemulasaran jenazah sendiri hingga tambahan lahan pemakaman di TPU Keputih untuk pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, kebijakan tersebut diambil setelah mengetahui pemulasaran jenazah di salah satu rumah sakit di Surabaya harus mengantre lama. Bahkan, ada yang antre hingga 20 jam.
“Mendengar informasi itu saya kaget betul. Makanya, saya langsung ambil keputusan bahwa khusus untuk warga Surabaya, pemulasaran jenazahnya bisa dilakukan di Keputih ini,” kata Eri di Surabaya, Selasa (29/6).
Eri mengaku telah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk mendukung layanan pemulasaran jenazah tersebut. Mulai dari modinnya, pemandiannya, hingga kebutuhan lainnya. Eri bersyukur, untuk jenazah beraga islam, NU dan Muhammadiyah sudah menyiapkan orang-orang yang mempunyai kemampuan di bidang tersebut.
“Teman-teman Dinsos juga sudah menyiapkan semuanya. Alhamdulillah PCNU dan Muhammadiyah juga sudah menyiapkan orang-orangnya yang mempunyai kemampuan untuk memandikan jenazah itu. Jadi, mulai dimandikan, disholati, dan dimakamkan bisa dilakukan di sini, sehingga tidak perlu jauh-jauh nanti,” ujarnya.