Eri Yakin PPKM Mikro Mampu Tekan Kasus Covid-19 di Surabaya
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Eri Yakin PPKM Mikro Mampu Tekan Kasus Covid-19 di Surabaya (ilustrasi). | Foto: MOCH ASIM/ANTARA FOTO
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meyakini penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro sepekan ke depan bisa berdampak pada penurunan kasus Covid-19. Termasuk penerapan jam malam, di mana usaha seperti rumah makan atau restoran yang hanya boleh beroperasi hingga pukul 20.00 WIB.
"Sebenarnya secara jujur dari hati saya, kalau tutup jam 8 malam ini ya hati tidak tega sakjane (hati tidak tega sebenarnya). Karena apa? ini tempat mata pencahariannya teman-teman untuk mencari nafkah buat anak istrinya, keluarganya," kata Eri, Selasa (29/6).
Namun demikian, kebijakan PPKM Mikro tersebut diambil dengan harapan dapat menekan kasus Covid-19 di Surabaya. Sehingga diharapkan akan berdampak positif bagi perekonomian Kota Pahlawan selanjutnya.
Eri pun kembali mengajak masyarakat untuk saling bahu-membahu bersama menjaga Kota Surabaya dari Covid-19. Caranya yakni dengan teta disiplin menerapkan protokol kesehatan. Eri mengingatkan, saat ini banyak warga Surabaya yang sedang dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang memprihatinkan. Bahkan di antara mereka banyak yang tergolong masih usia anak-anak dan lanjut usia (lansia).
"Banyak saudara kita warga Kota Surabaya yang ada di rumah sakit kondisinya sangat memprihatikan. Apalagi ketika kita melihat anak-anak kecil dan orang tua," ujarnya.
Eri optimistis, dengan upaya kebersamaan dan sinergi seluruh stakeholder, pandemi di Kota Surabaya bisa segera melandai. "Insya Allah kalau bersama begini tidak lama (kasus Covid-19) bisa landai dan kita bisa melakukan aktivitas perekonomian seperti semula," kata Eri.