Selasa 29 Jun 2021 20:35 WIB

Ketua Kadin Daerah Optimistis dengan Ketum Baru

Sempat terjadi polemik soal pemilihan tempat pelaksanaan Munas.

Logo Kadin (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Logo Kadin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi, yakin penetapan Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin 2021-2025 melalui Musyawarah Nasional di Kendari, Sulawesi Tenggara akan dihormati semua pihak. Soal dipindahkannya lokasi munas yang semula di Bali menjadi di Kendari, kata dia, itu karena semata-mata alasan pandemi Covid-19.

"Walaupun pemilihan Ketum Kadin dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai kata mufakat, Kadin tetap akan menyelenggarakan Munas sesuai dengan AD/ART," kata Diana Dewi di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, jelang bertolak ke Kendari pada Selasa (29/6).

Diana mengeklaim, Presiden Joko Widodo melihat hal-hal yang tidak kondusif dimasa pandemi jika munas Kadin tetap dilaksanakan di Pulau Dewata Bali. "Melihat kondisi seperti ini, saat itu Presiden Joko Widodo memanggil Ketua umum Kadin sebelumnya Rosan Roeslani beserta dua calon ketua umum (caketum) Kadin yaitu Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie. Dengan menyertakan dua caketum, mungkin pada saat dipanggil oleh presiden, ada hal-hal yang didiskusikan dan mungkin itu adalah pilihan terbaik menurut Presiden Joko Widodo untuk kepentingan bangsa," klaim Diana.

Di bawah kepemimpinan Arsyad, Diana Dewi akan memberdayakan UMKM. Ia akan berusaha menjadikan pengusaha kecil menjadi menengah. Lalu, menjadikan pengusaha menengah menjadi pengusaha besar.

Senada dengan Diana Dewi, Ketua dewan pertimbangan Kadin DKI Wisnu Wahyudin Pettalolo mengungkapkan, silang pendapat mengenai lokasi Munas baik di Bali seperti yang diminta kubu Anindya Bakrie maupun Kendari seperti yang diminta kubu Arsjad merupakan hal biasa dalam alam demokrasi.

"Bangsa Indonesia yang berpegang teguh pada budaya demokrasi yang dewasa dan cerdas, bagaimana pun sosok Arsjad maupun Anindya, keduanya adalah harapan bangsa untuk memajukan Kadin kedepannya", ungkap Wisnu yang juga sebagai Sekjen di DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia atau Aptrindo.

Dengan adanya dua kubu yang berseberangan dalam kepengurusan Kadin periode 2021-2025, Wisnu Wahyudin menegaskan agar semua pihak duduk bersama, saling menimbang seperti apa dan bagaimana roda organisasi Kadin ke depannya. 

"Bagaimanapun kita dan para pihak yang berseberangan ada dalam satu wadah yang bernama Kadin yang merupakan wadah dari berbagai dunia usaha dan industri. Untuk hajat lima tahun kedepan tentu proses komunikasi harus dijalankan," kata Wisnu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement