Rabu 30 Jun 2021 09:03 WIB

Kepala BPIP Kunjungi UINSI Samarinda

Tugas BPIP sangat mulia karena terdepan dalam merawat Pancasila

Kepala Badan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi memberikan Kuliah Umum Penguatan Ideologi Pancasila di Auditorium Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (29/6) malam.
Foto: istimewa
Kepala Badan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi memberikan Kuliah Umum Penguatan Ideologi Pancasila di Auditorium Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (29/6) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Badan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi memberikan Kuliah Umum Penguatan Ideologi Pancasila di Auditorium Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (29/6) malam. 

Rektor UINSI Mukhamad Ilyasin pun senang sivitas akademikanya dikuliahi sang dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang sukses menembus Harvard Law School Amerika tersebut. 

"Kami gembira sekali. Ini kuliah umum perdana sejak kami (naik kelas dari IAIN) menjadi UINSI pada 11 Mei 2021," kata Ilyasin di depan Yudian, jajaran BPIP, dan puluhan mahasiswa.

Sebelumnya, seorang mahasiswi yang menjadi MC, sempat menyebut Yudian kelahiran Banjarmasin, 17 April 1960. Namun segera dikoreksi.  "Saya lahir bukan di Banjarmasin, tapi di Balikpapan. Pasti lihat Wikipedia, salah itu yang nulis. Jadi, saya tahu sedikit banyak bahasa daerah di Balikpapan," kata Yudian. 

Balikpapan itu tetangganya Samarinda. Yudian punya kenangan sedih waktu masih berusia 10 tahun. "Saya pernah tenggelam di anak sungai Mahakam. Jadi kalau hari itu rambut saya pendek, saya mungkin sudah mati. Jadi waktu itu rakit (terbalik). Itu air sudah segini. Kepala saya sudah ke dalam, lalu bisa ditarik," kenangnya. 

Kembali ke Ilyasin. Dia terkesan karena beberapa jam sebelumnya mengikuti Kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila Bagi Tokoh Agama, Pendidikan, Masyarakat, Pemuda dan Komponen Masyarakat Lainnya, di sebuah hotel di Samarinda. "Tugas BPIP sangat mulia karena terdepan dalam merawat Pancasila. Perlu dukungan dari berbagai pihak. Termasuk UINSI siap bergabung dan bekerja sama dengan BPIP," jelas Ilyasin. 

Dia bilang, pembinaan Ideologi Pancasila tidak bisa meninggalkan aspek sejarah. Diperlukan kecermatan dan ketelatenan untuk merawatnya. Yang terpenting, mengakomodir local wisdom berbagai komponen. 

Yudian lantas memulai kuliah. Dia panjang lebar menceritakan sejarah keterkaitan Islam dengan Pancasila. Semua ada di buku terbarunya yang belum lama rilis, 'Universalitas Pancasila Yudian Wahyudi-Percikan Biografi Intelektual, Spiritual dan Internasional.'

Selain Yudian, hadir pula dari BPIP, Kepala Pusat Data dan Informasi Yakob KM, Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan M. Akbar Hadiprabowo serta Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Elfrida Herawati Siregar.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement