REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan militer Jerman secara resmi telah meninggalkan Afghanistan pada Selasa (29/6). Pemindahan pasukan diumumkan oleh Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer dan Bundeswehr atau angkatan bersenjata terpadu Jerman.
Kramp-Karrenbauer mengatakan prosedur penarikan dilakukan secara tertib. Penarikan ini menandai berakhirnya masa tinggal militer hampir 20 tahun di negara Timur Tengah itu.
"Ini adalah akhir dari babak sejarah upaya intensif yang telah menantang dan membentuk kami," kata Kramp-Karrenbauer dalam sebuah pernyataan dikutip dari Sputnik.
Sebuah rilis yang dikeluarkan oleh Bundeswehr merinci bahwa pasukan Jerman terakhir secara resmi berangkat dari Afghanistan sekitar pukul 21:24 waktu setempat. Pasukan ini dijadwalkan untuk singgah di Tbilisi, Georgia, sebelum mendarat kembali di Jerman pada Rabu (30/6).
Perkiraan menunjukkan operasi penarikan menarik hampir 600 anggota petugas. Selain itu, Bundeswehr menyatakan, para pejabat militer sekarang akan bekerja untuk memindahkan hampir 800 kontainer peralatan yang mencakup sekitar 120 kendaraan dan enam helikopter.
Pasukan tersebut diperkirakan akan menjalani karantina wajib selama dua minggu setelah kembali ke Jerman. Langkah ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengekang penyebaran varian Delta Covid-19.
Sejak awal kehadiran militer Jerman selama hampir 20 tahun di Afghanistan, negara Eropa itu memegang kontingen pasukan terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Jerman mengerahkan sekitar 160 ribu tentara ke wilayah tersebut. Banyak pasukan yang dikerahkan melayani lebih dari satu kali tur militer.
Sebanyak 59 tentara Jerman pun telah meninggal di Afghanistan. Misi Jerman terbukti menjadi operasi militer paling mematikan sejak Perang Dunia II dan paling mahal setelah membebani pembayar pajak hingga 15 miliar dolar AS.
Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa pejabat Jerman bermaksud untuk menyelesaikan proses pemindahan pasukan yang sedang berlangsung pada 4 Juli. Pada saat itu, dilaporkan bahwa sekitar 1.100 tentara Jerman tetap berada di negara itu.
Perkembangan terakhir terjadi saat AS berada di tengah penarikan pasukannya sendiri dari Afghanistan. Presiden AS Joe Biden telah memutuskan untuk memindahkan tentara pada 11 September, peringatan 20 tahun serangan 9/11. Dwina Agustin