REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Varian Delta yang lebih menular telah menyebar hampir di seluruh dunia. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperkirakan varian ini menjadi jenis virus corona yang dominan di AS.
Dengan separuh warga AS masih belum sepenuhnya divaksinasi, dokter mengatakan varian itu dapat menyebabkan naiknya Covid-19 di musim gugur. Di Los Angeles County, laju penyebaran Delta telah mendorong para pejabat untuk menerapkan kembali panduan masker untuk ruang publik dalam ruangan, terlepas dari status vaksinasi.
Panduan masker sukarela yang baru diperlukan sampai pejabat kesehatan dapat lebih memahami bagaimana dan kepada siapa varian Delta menyebar, dilansir di CNN, Rabu (30/6).
Vaksin Pfizer/BioNTech terbukti 88 persen efektif melawan infeksi simtomatik yang disebabkan oleh varian Delta, dua minggu setelah dosis kedua. Mereka yang hanya menerima satu dosis memiliki perlindungan yang jauh lebih sedikit.
Vaksin Moderna ditemukan dalam eksperimen laboratorium untuk bekerja melawan varian baru seperti strain Delta. Peneliti menggunakan sampel serum dari delapan peserta yang diambil seminggu setelah mereka menerima dosis vaksin kedua.
Tetapi penyebaran virus corona melampaui vaksinasi, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Semakin lama virus corona menyebar di antara orang-orang yang tidak divaksinasi, semakin banyak peluang yang dimilikinya untuk bermutasi menjadi varian yang lebih meresahkan.
Sekarang varian Gamma telah terbukti lebih tahan terhadap vaksin dan perawatan antibodi. Pekan lalu, WHO mengatakan bahkan mereka yang divaksinasi lengkap harus memakai masker di tempat-tempat dengan tingkat penyebaran Covid-19 yang tinggi.
Banyak negara bagian AS belum mengembalikan mandat masker untuk tahun ajaran mendatang, termasuk New Jersey.
"Masker tidak akan diperlukan kecuali distrik memutuskan untuk menjadikannya protokol. Tapi itu bisa berubah jika situasinya semakin buruk." kata Gubernur New Jersey, Phil Murphy.