REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--Pihak berwenang militer Myanmar berencana bebaskan 2.000 orang dari penjara di seluruh negeri. Stasiun televisi pemerintah melaporkan para jenderal mencabut dakwaan terhadap aktor-aktor dan selebriti lain yang terlibat dalam unjuk rasa anti-kudeta.
Rabu (30/6) kepala penjara Insein di Yangon, Zaw Zaw mengatakan setidaknya 700 tahanan akan dibebaskan dari penjaranya. Tetapi kepala sipir itu menolak mengungkapkan siapa saja yang dibebaskan dari komplek penjara yang besar tersebut. Tempat sejumlah orang yang terlibat protes kudeta ditahan.
Aljazirah melaporkan anggota keluarga para narapidana yang menunggu di depan penjara mengatakan rumor menyebutkan para tahanan akan dibebaskan pada Sabtu (3/7) mendatang. Ratusan orang sudah menunggu di depan penjara sejak Rabu pagi menunggu bila ada tahanan yang sudah dibebaskan.
Pada bulan April lalu pemerintah militer memerintahkan pembebasan lebih dari 23 ribu tahanan di seluruh negeri. Tetapi hanya sedikit tahanan yang ditangkap dalam unjuk rasa anti kudeta 1 Februari yang dibebaskan.
Kabar ini disampaikan satu hari setelah pemerintah militer mencabut dakwaan terhadap 24 selebriti yang dituduh melakukan penghasutan atas keterlibatan mereka dalam unjuk rasa dan pembangkangan sipil melawan kekuasaan para jenderal.
Aktor, olahragawan, influencer media sosial, dokter, guru dan ratusan orang lainnya masuk daftar burun. Karena menentang pemerintah militer yang merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi.
Sebanyak 120 selebriti menjadi buron, diantaranya adalah penyanyi Lin Lin dan Chit Thu Wai, aktor Phway Phway, Eaindra Kyaw Zin dan Pyay Ti Oo serta model May Myat Noe. Aktor dan model yang terkenal di Myanmar dan Thailand, Paing Takhon ditangkap bulan April lalu.
Sementara aktor Pyay Ti Oo dan istrinya Eaindra Kyaw Zin menyerahkan diri ke polisi. Stasiun televisi yang dikendalikan militer Myawaddy, melaporkan dakwaan terhadap 24 orang itu dibatalkan karena keterlibatan mereka dalam unjuk rasa didorong 'faktor eksternal'.