REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi Covid-19 tidak membuat masyarakat menjadi kebal 100 persen terhadap penularan virus corona. Kendati demikian, vaksinasi ini akan membuat daya tahan tubuh menjadi lebih kuat sehingga tubuh mampu lebih cepat mengidentifikasi virus yang masuk dan tubuh lebih cepat merespons untuk melawan virus tersebut.
“Kita harus ingat bahwa vaksin ini tidak membuat kita 100 persen kebal seperti Superman terhadap virus Covid-19,” kata Menkes Budi setelah kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-18 di Indonesia, Rabu (30/6).
Karena itu, masyarakat yang telah menerima suntikan vaksinasi pun masih bisa terkena virus Covid-19. Namun, dampak yang diderita jika terpapar virus ini akan menjadi lebih ringan. “Yang tadinya penyakitnya berat akan menjadi ringan. Orang yang harusnya sakitnya ringan, ia akan menjadi tanpa gejala atau OTG atau asymptomatic,” ujar dia.
Menkes juga mengingatkan bahwa masyarakat yang menerima vaksinasi masih dapat menularkan virus ini. Karena itu, ia menekankan agar masyarakat tetap harus mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
Ia menyebut, kondisi perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini masih sangat tinggi. Namun, menurut dia, pemerintah telah melakukan antisipasi lonjakan kasus sejak sebelum Lebaran dengan mempersiapkan berbagai fasilitas kesehatan di rumah sakit, obat-obatan, oksigen, hingga tenaga kesehatannya.
“Sekarang tolong bantu kami dengan cara kalau tidak ada kegiatan yang perlu, tinggal di rumah. Supaya kita bisa mengurangi laju penularan ini, melindungi diri kita sendiri, tapi juga melindungi keluarga kita, tetangga kita, dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Menkes Budi.