Rabu 30 Jun 2021 15:18 WIB

Biden Tegaskan Komitmen AS Terhadap Israel

Biden menegaskan Iran tak akan pernah mendapat senjata nuklir.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, Senin, 28 Juni 2021.
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden Joe Biden bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, Senin, 28 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan komitmen AS terhadap Israel.  Biden menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah mendapatkan akses terhadap senjata nuklir, selama masa jabatannya sebagai pemimpin negara adidaya itu.

“Komitmen saya kepada Israel sangat kuat. Apa yang bisa saya katakan adalah bahwa Iran tidak akan pernah mendapatkan senjata nuklir di tangan saya,” ujar Biden dalam pertemuan dengan Presiden Israel Reuven Rivlin, dilansir France 24, Selasa (29/6).

Baca Juga

Biden mengatakan Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir. Hal itu sekaligus menjawab kekhawatiran Israel.

Sebelumnya, AS tengah mempertimbangkan untuk kembali ke dalam kesepakatan nuklir Iran 2015 yang dibuat bersama dengan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB.

AS berupaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, setelah mantan presiden Donald Trump memutuskan untuk meninggalkannya pada 2018. Hal ini membuat kemajuan yang lamban, dengan Teheran bersikeras bahwa Amerika harus mencabut semua sanksi ekonomi terhadap negara itu.

Sebuah sumber yang mengetahui pertemuan Biden dan Rivlin mengatakan bahwa Biden diharapkan memberi tahu Rivlin bahwa AS dan Israel memiliki tujuan yang sama. Hal ini dimaksudkan mengenai Iran yang tidak diizinkan untuk mengembangkan senjata nuklir dan bahwa Biden akan menekankan dukungan AS terhadap hak Israel untuk membela diri.

Biden dan Rivlin juga membahas perang antara Israel dan Palestina selama 11 hari di Jalur Gaza. Amerika Serikat telah berjanji untuk memasok kembali sistem pertahanan Iron Dome Israel yang banyak digunakan selama pertempuran berlangsung.

Rivlin sedang dalam perjalanan luar negeri terakhirnya sebagai Presiden Israel, sebelum meninggalkan kantor pada 7 Juli. Ia akan bertemu dengan pejabat PBB di New York dan anggota parlemen kongres AS di Ibu Kota Washington.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement