REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria lanjut usia berinisial S (85 tahun) nekat melakukan percobaan bunuh diri di rumahnya di Jalan Bandengan 2, Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (30/6). Musababnya, kakek itu merasa depresi karena terkonfirmasi positif Covid-19.
"Dia lakukan percobaan bunuh diri karena terkonfirmasi positif Covid-19. Dia melaksanakan isolasi mandiri, lalu dia mencoba bunuh diri," kata Kapolsek Tambora Kompol Ahmad Faruk Rozi kepada wartawan, Rabu.
Faruk menyebut, kakek itu merasa depresi karena terkonfirmasi positif Covid-19 di usia yang sudah senja. Dia merasa tak punya harapan lagi. "Mungkin dia merasa tidak yakin bisa sembuh di umur segitu," kata dia.
Faruk menerangkan, percobaan bunuh diri itu bermula ketika kakek S melakukan tes PCR di puskesmas pada Senin (28/6). Hasilnya, dia positif Covid-19 dengan gejala ringan.
Pihak puskesmas lalu menyarankan kakek S menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Sebab, tempat isolasi di Wisma Atlet sedang penuh.
Pada hari ketiga isolasi mandiri atau Rabu pagi, ternyata kakek S nekat mengakhiri hidupnya di dalam kamar. Dia menggorok lehernya sendiri menggunakan celurit.
Beruntung aksi nekatnya itu diketahui oleh anak perempuannya dan cucunya yang juga tinggal di rumah tersebut. Anak dan cucunya lantas menghentikan tindakan putus asa kakek S.
"Alhamdulillah tidak meninggal," kata Faruk. Meski demikian, leher kakek S sudah terlanjur cabik dengan kedalaman empat mili meter dan mengucurkan darah.
Anaknya langsung melaporkan kejadian itu kepada pihak RT. Laporan diteruskan ke Polsek Tambora dan puskemas. Selanjutnya, kakek S dievakuasi ke RS Tarakan untuk mendapatkan perawatan. Dia hingga saat ini masih dirawat di sana.