Rabu 30 Jun 2021 18:35 WIB

Stok Tabung Oksigen Aman, Polisi Minta Masyarakat tak Panik

Permintaan perorangan yang tinggi dikarenakan  untuk cadangan jika terinfeksi covid.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Petugas mengisi tabung oksigen di tempat pengisian oksigen Aneka Gas Industri di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (30/6). Pemprov DKI Jakarta mengerahkan kendaraan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau kedinasan di DKI Jakarta untuk mendistribusikan oksigen ke berbagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Hal tersebut sebagai upaya mempercepat sirkulasi tabung oksigen yang sempat mengalami kelangkaan beberapa hari lalu akibat dari peningkatan harian kasus Covid-19 di DKI Jakarta. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas mengisi tabung oksigen di tempat pengisian oksigen Aneka Gas Industri di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (30/6). Pemprov DKI Jakarta mengerahkan kendaraan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau kedinasan di DKI Jakarta untuk mendistribusikan oksigen ke berbagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Hal tersebut sebagai upaya mempercepat sirkulasi tabung oksigen yang sempat mengalami kelangkaan beberapa hari lalu akibat dari peningkatan harian kasus Covid-19 di DKI Jakarta. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya memastikan stok tabung oksigen untuk pasien Covid-19 masih aman. Namun memang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan permintaan tabung oksigen, hal itu sejalan dengan terus menaiknya angka positif Covid-19 di wilayah hukum Polda Metro Jaya. 

"Sekali lagi bahwa sampai saat ini produsen gas oksigen setiap bulan ini sebenarnya tidak berkurang cukup sesuai dengan apa yang diproduksi oleh produsen gas oksigen," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (30/6).

Meski stok masih aman, kata Yusri, tapi ada beberapa kendala yang dialami produsen tabung oksigen yang harus diimpor dari luar negeri. Mengingat tabung oksigen yang diimpor dari luar membutuhkan waktu sekitar sebulan atau dua bulan. Sedangkan saat ini permintaan akan tabung oksigen terus tinggi. 

Selain itu, Yusri juga melihat ada permintaan perorangan yang cukup tinggi. Permintaan perorangan yang tinggi dikarenakan masyarakat membeli tabung oksigen untuk cadangan atau berjaga-jaga jika terinfeksi Covid-19. Sebab, tidak dipungkri masyarakat panik dengan angka Covid-19 yang terus melonjak.

"Tapi ini sudah akan kita awasi semuanya tapi pemerintah pun sudah turun tangan bersama-sama kami akan mengawasi," ungkap Yusri.

Karena itu, Yusri mengimbau, agar masyarakat tidak panik terkait ketersediaan tabung oksigen. Karena selain masih aman di pasaran, produsen juga dalam satu bulan akan menambah stok daripada biasanya yang hanya 3-5 ribu menjadi 5 ribu lebih tabung oksigen. Disamping itu pemerintah memprioritaskan tabung oksigen untuk rumah sakit.

"Imbauan kepada masyarakat yang perorangan, kita harapkan tidak usah panik karena kalau dia beli sendiri dan menyimpan untuk diri sendiri itu akan mengakibatkan kelangkaan di pasaran. " imbau Yusri. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement