Pasar Simo di Boyolali Ditutup Tujuh Hari
Red: Ratna Puspita
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah menutup sementara Pasar Simo selama tujuh hari. Sebab, sejumlah pedagang di pasar itu terpapar Covid-19. (Ilustrasi Kasus Covid-19 Naik) | Foto: republika/mardiah
REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah menutup sementara Pasar Simo selama tujuh hari. Sebab, sejumlah pedagang di pasar itu terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali Karsino di Boyolali, Rabu (30/6), mengatakan penutupan sementara Pasar Simo dilakukan setelah 12 pedagang di pasar itu dikonfirmasi tertular Covid-19. "Saya harus mensterilkan aktivitas perdagangan di Pasar Simo Boyolali mulai Selasa (29/6) hingga dengan Senin (5/7)," kata Karsino.
Ia mengimbau seluruh pedagang di Pasar Simo, yang jumlahnya 909 pedagang, tetap tinggal di rumah dan menjalankan isolasi mandiri selama pasar ditutup. "Kami imbau para pedagang Pasar Simo untuk di rumah saja, menjalani isolasi mandiri, jaga kesehatan dari pada berkeliaran di luar rumah. Isolasi mandiri di rumah masing-masing selama penutupan, jaga kesehatan, protokol kesehatan tetap ditegakkan, tidak usah kemana-mana," katanya.
Sementara itu, Camat Simo Waluyo Jati menjelaskan bahwa selama Pasar Simo ditutup untuk kegiatan jual beli, petugas melakukan penyemprotan desinfektan secara berkala di seluruh area pasar. "Kami melihat sejauh mana pengosongan pasar yang saat ini sudah dikosongkan semua. Kami kegiatan posisi penyemprotan untuk mensterilkan area dari penyebaran virus. Pada prinsipnya pasar tutup terlebih dahulu," katanya.
Selain itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan melacak orang-orang yang melakukan kontak erat dengan 12 pedagang di Pasar Simo yang terserang Covid-19 serta melakukan pemeriksaan pada mereka. Pelacakan kasus dan pemeriksaan ditujukan untuk mencegah penularan Covid-19 meluas.