Rabu 30 Jun 2021 19:19 WIB

Muslim AS Desak Biden Tekan Israel Setop Perampasan Properti

Biden dan Menlu AS memiliki kekuatan politik untuk membela HAM Palestina.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Muslim AS Desak Biden Tekan Israel Setop Perampasan Properti. Pandangan umum lingkungan Palestina di Silwan di Yerusalem timur, terlihat pada hari Rabu, 1 Juli 2020. Para pemimpin Israel melukiskan Yerusalem sebagai model koeksistensi, ibu kota orang Yahudi yang bersatu, abadi, di mana kaum minoritas memiliki hak yang sama. Tetapi warga Palestina menghadapi diskriminasi yang meluas, sebagian besar tidak memiliki kewarganegaraan dan banyak yang hidup dalam ketakutan akan dipaksa keluar.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Muslim AS Desak Biden Tekan Israel Setop Perampasan Properti. Pandangan umum lingkungan Palestina di Silwan di Yerusalem timur, terlihat pada hari Rabu, 1 Juli 2020. Para pemimpin Israel melukiskan Yerusalem sebagai model koeksistensi, ibu kota orang Yahudi yang bersatu, abadi, di mana kaum minoritas memiliki hak yang sama. Tetapi warga Palestina menghadapi diskriminasi yang meluas, sebagian besar tidak memiliki kewarganegaraan dan banyak yang hidup dalam ketakutan akan dipaksa keluar.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) pada Selasa (29/6) mendesak Presiden AS Joe Biden mengecam pembongkaran rumah dan bisnis Palestina di Yerusalem Timur oleh Israel. Organisasi advokasi Muslim terbesar di negara itu juga mendesak AS menekan Israel menghentikan semua perampasan properti Palestina.

"Pemerintah apartheid Israel menggunakan dolar pembayar pajak Amerika untuk terlibat dalam kampanye pembersihan etnis Palestina, kali ini di Silwan. Mereka secara ilegal merebut tanah Palestina, memaksa keluarga menghancurkan rumah mereka sendiri atau menghadapi denda jika pemerintah Israel menghancurkan mereka," kata Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (30/6).

Baca Juga

Kepala CAIR mengatakan Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken memiliki kekuatan politik untuk membela hak asasi manusia Palestina dan berbicara menentang ketidakadilan. Menurut warga Silwan, pasukan Israel menghancurkan sebuah toko dan apartemen di lingkungan Silwan di Yerusalem Timur yang diduduki pada Selasa kemarin.

Mereka mengatakan pihak berwenang mengutip kurangnya izin bangunan untuk meratakan dua bangunan di kawasan al-Bustan dan Al-Suwayeh di lingkungan tersebut. Pembongkaran tersebut memicu bentrokan antara warga Palestina yang marah dan polisi Israel. Polisi Israel menembakkan tabung gas air mata dan peluru berlapis karet untuk membubarkan pengunjuk rasa. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 13 petugas medis terluka selama kekerasan tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement