Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sheilamida nanda muhaeni

Mengulas Buku Satanic Finance

Info Terkini | Wednesday, 30 Jun 2021, 06:33 WIB

Satanic Finance karya A. Riawan Amin

Setan sebagai aktor yang Mengatur, yang menggoda dan membisikkan kejahatan kepada manusia yang lalai. Lalu dijadikan kejahatan, permusuhan, kebencian, kedengkian. upaya merubuhkan Melalui cara-cara politik yang lihai dan rekayasa ekonomi dan keuangan. Seperti tragedi ekonomi yang menyapu hampir semua kawasan Asia Tenggara pertengahan 1997 Ialu, Benar seperti kata manusia, bencana itu tidak terjadi secara kebetulan. Bencana itu bagian dari kerja keras setan agar manusia saling jegal, menggunakan cara-cara setan yang kotor oleh sebagian manusia- untuk mengeruk keuntungan pribadi dan golongan dan menyisakan kesengsaraan bagi mayoritas yang lain. Dimulai dari melemahnya mata uang Bath Thailand terhadap dolar AS, yang kemudian seperti badai cepat merembet ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Tiba-tiba begitu banyak orang,perusahaan, bahkan negara yang utangnya menumpuk karena mata uang domestik terdepresiasi terhadap mata uang asing. Banyak orang yang tiba-tiba menganggur karena terkena dampak rasionalisasi. Hidup menjadi tambah sulit. Kemudian Setan menggunakan cara lain untuk membuat manusia hancur dan menjadikan kepuasan bagi mereka. Yang terdapat pada kisah suku tukus dan sukus. Suku tukus yang menggunakan sistem uang emas karena dipulau tersebut banyak menghasilkan emas. Dan disuku sukus masih menggunakan sistem barter, kemudian datang tamu istimewa orang asing yang bernama gaga dan sago mereka dengan kendali setan sukses mempropokatori suku tukus dan sukus. Dengan kelicikan mereka memperkenalkan uang kertas kemudian membangunkan bank kepada suku-suku tersebut.sehingga mereka lalai akan sekitar. Lambat laun mereka memperkenalkan sistem riba yang membuat mereka terlilit oleh hutang yang akhirnya gaga dan sago berhasil menggambil alih pulau mereka. Dan setanpun dengan bahagia mendengar misi mereka berhasil. Seperti ayat al-Qur’an yang artinya “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan berdirinya seperti orang yang kemasukan syaitan” Kami dari dunia setan juga berkepentingan agar mata uang emas yang kurang memberikan kesempatan bagi mereka berimprovisasi dimodernisasi. Dan harapan itu akhirnya tercapai ketika akhirnya dalam transaksi ekonomi sehari-hari difasilitasi dengan uang kertas. Ekonom menyebutnya Fiat Money. Uang yang diciptakan tanpa didukung (backed) dengan logam mulia seperti emas secuilpun.

Istilah cadangan (reserve) dalam kisah Sukus dan Tukus merujuk kepada koin emas yang harus disediakan untuk memenuhi permintaan para deposan yang hendak menukarkan uang kertasnya dengan koin emas yang meraka simpan. Dalam operasional bank, cadangan semacam ini pun harus disediakan. Tentu dengan pengertian sedikit berbeda. Bank Sentral sebuah negara mensyaratkan setiap bank yang beroperasi di wilayah otoritas-nya untuk menyediakan atau menyimpan sebagian kecil dana yang disetorkan deposan sebagai cadangan. Inilah yang dikenal sebagai Fractional Reserve Requirenlent (FRR). Biaya servis yang dikenakan bank untuk pinjaman atau kredit yang diberikan kepada nasabahnya biasa dikenal sebagai bunga (interest).melalui tiga pilar setan ini, by design sudah diciptakan bahwa akan selalu ada korban: orang-orang yang gagal membayar. Dan karena uang akan terus bertambah, sementara kemampuan sektor riil ada batasnya, maka akan terus memicu ketidakseimbangan.

Dalam dunia setan, utang anak adam adalah cara mudah untuk menjebak mereka ke dalam dosa. Barangkali karena alasan itu, Nabi Muhammad, nabinya manusia yang menjadi musuh kami para setan. Nabi muhammad memperhatikan dan me-wanti-wanti ini agar umatnya tidak gampang berutang. berutang karena memang ia tidak memiliki apa-apa lagi untuk bertahan hidup. Tapi , tidak sedikit yang berutang hanya karena ingin memenuhi gaya hidup yang sebetulnya tidak ia perlukan. Perilaku ini semakin parah ketika dunia modern mulai mengenaikan credit card. lnilah produk unggulan yang juga berfungsi seperti Fiat Money. tapi jauh lebih sakti untuk alat pembayaran. Setiap transaksi dengan kartu kredit adalah transaksi utang. mendorong mereka untuk selau bisa menlenuhi keinginan. Dengan berutang, apa saja keinginan mereka hampir bisa diwujudkan. Meskipun setelah itu, ia harus membayar risiko yang mungkin tidak sepadan. Tidak beda dengan individu, Negara juga banyak yang terlilit utang. Mungkin sebabnya beragam. Tapi yang jelas, hampir setiap negara memiliki tujuan untuk membangun masyarakatnya. Tp hal tersebut memudahkan untuk tergelincir tipu daya setan.Utang telah kami gunakan untuk menghancurkan negeri dengan kekayaan melimpah ini agar rusak sehancur-hancurnya. Utang telah menjadikan mereka, mengutip Publilius Syrus, pengarang roman, dari seorang merdeka sebagai budak. Debt is The slavery of The free. Tidak terkecuali, menjadi budak IMF , Bank Dunia dan lembaga donor lainnya.

Dalam pengaruh kami para setan,fiat money yang semula dimaksudkan untuk mempermudah transaksi, agar mudah dibawa ke mana-mana, aman dan tidak memberalkan, lambat laun kami jadikan alat untuk eksploitasi. Para manusia yang menjadi kolega, selalu kami bujuk dan bisikkan untuk menggunakan Fiat Money sebagai alat untuk mengeruk keuntungan semata-mata,tentu dengan korban orang banyak. Fiat Money memang bisa menjadi ilusi yang berbahaya. Dan itulah kehebatan kami, selalu bisa mengubah apa yang sejatinya buruk dan berbahaya bagi manusia, tampak menjadi baik dan berguna. Melalui itusi Fiat Money itulah, eksploitasi manusia atas manusia dimungkinkan. Mereka yang punya kekuasaan bisa mendikretkan berlakunya uang kertas yang seolah-olah "sebaik” logam berharga atau kekayaan lain yang serupa.Itulah yang dengan kesuksesan penuh dikampanyekan oleh kami dan para penguasa di Amerika melalui The Federeal Reserve. Mereka menyebutkan dolar -Fiat Money- ciptaannya, sebaik dan berharga laiknya emas (as good as gold). Kampanye yang di belakang hari terbukti ampuh menempatkan dolar sebagai satu-satunya fiat money yang tersukses sepanjang sejarah dunia. The Greenback, begitu orang ramai menjuluki dolar, tidak hanya digunakan di dalam negeri saja, bahkan menjadi cadangan devisa utama bagi negara-negara dunia. Di Akhir 90-an, 70 persen cadangan devisa dunia dipenuhi dengan dolar. Bagaimana dolar bisa mcnjadi begitu besar pengaruhnya? Siapa tim sukses di belakangnya? Apa dampak bagi perekonomian dunia? Ada yang menggambarkan dolar seperti cek kosong. Kolega kami yang menerbitkan dolar adalah orang terpandang. la bukan hanya dihormati, tapi juga dianggap sebagai sesepuh yang mapan. cek yang ditulis ini sebetulnya tidak ada dananya alias kosong. Siapa yang bisa memaksakan kertas berharga emas? Siapa yang bisa menulis cek kosong tanpa pernah dikomplain? Tidak lain adalah The Federal Reserve System atau disingkat Federal Reserve atau lebih pendek lagi The Fed. Bagaimana cek kosong Itu bisa dikeluarkan, semuanya biarlah menjadi rahasia kami. Tapi biarlah, sesekali agen kami menuturkan sendiri cara cerdasnya "menipu" manusia-manusia dungu lainnya. Ada yang menarik kami, para setan, ketika para penggagas dolar membubuhkan moto In God We Trust di setiap lembar denominasi dollarGagasan yang sedikit mengusik ketentraman kami karena berlawanan dengan tujuan kami menggelincirkan manusia dari jalan Tuhan. Kami sempat terpikir untuk mendukung para atheis untuk mengganti motto itu dengan, misalnya, In Reason We Trust. Agak lebih pas dengan semangat sekuler yang terus kami hembuskan di seantero negeri. Namun, niat itu tak terlaksana. Tapi bukan berarti kami kalah. Sejujurnya, kalimat itu justru menjadi hikmah tersendiri bagi kami para setan. Nah, kenapa kami sebut sebagai hikmah? Ya, karena kalimat itu bisa menjadi tameng dan maksud-maksud busuk kami di hadapan manusia yang benar-benar percaya Tuhan dan mengikuti perintah-Nya.

Pada tahun 60-an, suplai dolar AS terus meningkat mengakibatkan dolar terdepresiasi terhadap mata uang asing. Peningkatan suplai dolar ditengarai sebagai akibat pengeluaran pemerintah AS yang terus meningkat khususnya untuk membiayai Perang Vietnam dan belanja program sosial Presiden Johnson. Suplai dolar yang meningkat juga mengerek tingkat inflasi AS. Harga-harga produk AS meningkat sehingga tidak bisa berkompetisi dengan produk asing. Akibatnya impor cenderung mengungguli ekspor. Terjadi defisit perdagangan AS. Bagi mitra dagang AS, surplus dolar ternyata juga menimbulkan masalah.

Keselamatan manusia ditentukan oleh dua rambu utama: larangan dan perintah. MeninggaJkan larangan Tuhan (munkar) dan menjalankan perintahNya (amar) menjadi kunci keselamat-an. Tidak heran bila Tuhan menjanjikan siapapun yang konsisten menjaga dua hal ini bisa meraih derajat kemulian tertinggi: ke-taqwa-an. kami, Iblis, ketika menggelincirkan Adam dan Hawa dari surga.Kisah digusurnya pasangan manusia pertama dari surga itu sungguh sangat inspiratif dan terus-menerus mengilhami kami menyesatkan manusia. Karena itu, Dewan Majelis Keilmuan kami selalu mengembangkan studi, mana-mana larangan Tuhan yang menjadi prioritas untuk ditransformasikan menjadi sesuatu yang boleh dan menyenangkan di mata manusia.

Semasa Rasulullah SAW, nabinya para penentang kami masih hidup, dinar dan dirham digunakan dalam transaksi ekonomi. Dinar mencerminkan emas mumi seberat 4,25 gram. Sementara dirham terbuat dari perak dengan berat 3 gmm. Dari sisi berat, 7 dinar sama dengan 10 dirham. Namun dengan bantuan sekutu-sekutu dan ahli-ahli kami dari bangsa manusia, kemunculan kembali dinar dan dirham terus dihambat. Kalau bisa malah dicegah sama sekali. Karena hanya simbol, ia tidak perlu sesuatu yang berharga. Jelas tidak adil. Disinilah sukses besar kami, para setan. Karena keadilan yang ditawarkan oleh mata uang langit (heaven’s currency) yang dicerminkan oleh logam mulia sudah dikebiri. Kalau keadilan ekonomi hilang. Krisis ekonomi memang bencana bagi manusia. Sebaliknya bagi kami, para setan, krisis adalah panen. Masa ketika model ekonomi yang kami bisikkan sebagai sistem terbaik bagi umat manusia -dengan fiat money, reserve requirement dan interest sebagai pilarnya-mencapai titik puncak (peak performance). Ketika pertumbuhan semu yang menciptakan ekonomi balon sampai pada kulminasi tertinggi dan tak lagi kuat menahan distorsi ekonomi. Gelembung balon pun meledak, meninggalkan efek dasyat kemiskinan massal umat manusia. dan keuntungan besar bagi segelintir manusia, terutama bagi agen kami para setan.Ini semua dalam genggaman kami. Selama para pemimpin negeri bergelimang kemewahan. Selama mereka lebih suka mengumbar utang. Kami baru akan cemas, ketika mereka mulai salah pilih. Kelika pemimpinnya orang militan yang lebih suka kemandirian. Ketika pemimpinnya siap hidup prihatin dan menggelorakan hasrat hidup apa adanya jauh dari kemanjaan. lnilah saat-saat genting. Ketika kami tak bisa lagi tidur nyaman. Ketika kami dalam siaga satu: mencelakan sang pemimpin atau ia akan menghempaskan sistem yang telah kami bina puluhan tahun. Lalu mereka para setan berkoordinasi dengan kawan-kawan manusia berjiwa setan untuk memilih yang pertama. Kalau tidak, tak akan ada lagi masa panen. El Libertador merampasnya dari kaum para setan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image