REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah kasus kematian akibat Covid 19 pada Bulan Juni 2021 menjadi yang tertinggi sejak wabah Covid mulai terjadi di Banyumas. ''Iya, bulan Juni 2021 ini angka kematiannya melonjak luar biasa. Bahkan dalam sehari, bisa sampai 17 orang yang meninggal,'' kata Bupati Achmad Husein, Rabu (30/6).
Dari informasi yang dia peroleh, pasien yang meninggal kebanyakan karena disebabkan tidak segera dirawat di rumah sakit. Untuk itu, dia meminta agar masyarakat yang mengalami gejala Covid 19 agar segera memeriksakan diri.
''Pasien yang meninggal, kebanyakan karena terlambat ditangani di rumah sakit. Seharusnya 60 persen pasien yang meninggal itu bisa tertolong,'' katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyebutkan, data terakhir hingga tanggal 28, jumlah kasus kematian akibat pada Bulan Juni 2021 ini sudah mencapai 148 orang. Jumlah kematian ini, melebihi angka tertinggi sebelumnya yang terjadi pada Bulan Desember 2020. Saat itu, jumlah kasus kematiannya tercatat 138 pasien.
Dia juga menyatakan, peningkatan jumlah kasus kematian ini, sejalan dengan peningkatan jumlah kasus aktifnya. Sepanjang Desember 2020, tercatat ada sebanyak 2.760 kasus aktif Covid 19. Sedangkan pada Juni 2021 ini, tercatat ada sebanyak 3.691 kasus aktif.
Berdasarkan data terakhir pada 28 Juni 2021 tersebut, Sadiyanto menyebutkan, total kasus kematian akibat Covid-19 di Banyumas sejak awal pandemi, sudah mencapai 682 pasien. Bahkan jumlah kematian Covid-19 dalam setengah tahun 2021, sudah mencapai dua kali lipat dibanding jumlah kematian Covid-19 sepanjang 2020.
Dengan semakin meningkatnya kasus Covid 19 di Banyumas, Sadiyanto mengaku berencana untuk merekrut relawan. Hal ini mengingat lonjakan kasus Covid 19 yang cukup luar biasa belakangan ini, telah menyebabkan banyak tenaga kesehatan yang sangat kelelahan.
''Rekan-rekan nakes sudah banyak yang tepar karena kurang istirahat,'' jelasnya.
Menurutnya, relawan yang diharapkan bisa membantu penanganan medis pasien Covid 19 ini, akan diambil dari kalangan perguruan tinggi. Untuk itu, Dinkes sudah melakukan koordinasi dengan perguruan tinggi di Banyumas yang memiliki fakultas kesehatan atau kedokteran.
''Sementara ini, sudah ada satu universitas swasta yang siap menerjunkan mahasiswanya sampai 40 orang,'' katanya.