REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Nama Waljinah bagi Industri musik keroncong, khususnya langam Jawa, sudah tidak asing lagi. Suara khasnya, membuat nama wanita pelantun walang kekek ini langsung melesat diantara sedikit sekali nama penyanyi wanita keroncong yang meraih popularitas nasional.
Penyanyi keroncong yang mengambil spesialisasi langgam Jawa memang jarang diminati orang. Bahkan memasuki industri rekaman musik keroncong langgam Jawa yang non profit, seperti menguak belantara hutan, tanpa teman.
Itulah yang dirasakan Indra Utami Tamsir atau biasa dipanggil Mbak Iut. Ia adalah penyanyi kerongcong langgam Jawa sekaligus penerima predikat 'Penyanyi Keroncong Terbaik' AMI Award 2013, lewat album Nggayuh Katresnan. “Sejak 15 tahun lalu, saya memasuki industri rekaman keroncong secara indie, yang semuanya saya biaya sendiri!” ucap IUT dalam wawancara IG Live via akun @bensleo52
Iut sendiri adalah beberapa generasi di bawah Waljinah yang berkarir sejak tahun 1958. Iut bisa disebut sebagai The Next Waljinah. Iut merasa bahagia saat menyanyi keroncong. “Mungkin karena keroncong sudah menjadi bagian dari nafas saya. Maka, tidak ada kata sulit untuk mengerjakannya,"katanya.
Iut juga mendirikan Dewanggo Nuswantoro, band pengiring untuk ia bernyanyi. “Awalnya, saya perlu band untuk pengiring latihan. Belakangan, mereka juga menemani saya show dan tour ke 9 daerah beberapa waktu lalu,” kata Ibu dari Tara (26) , Galuh (21) dan Intan (16) yang juga tertarik dengan musik ini.
Saat tampil di sejumlah daerah, Iut melihat banyak bibit bagus. Namun mereka tidak punya kesempatan untuk berkembang apalagi sampai merilis album. Karena itu dirinya berhasrat mencari penyanyi regenerasi baru keroncong melalui kompetisi nyanyi keroncong, khusus Wanita dan berkebaya. “Sengaja saya cari penyanyi Wanita dan wajib berkebaya. Karena itu sangat identik dengan musik keroncong,” kata wanita yang dalam waktu dekat akan merilis album kelimanya.
Khusus di penggarapan album ini, Iut untuk pertama kalinya turun menulis lirik 7 lagu di antara 9 lagu yang dinyanyikan dan direkamnya. “Akan berisi penuh cinta, tidak ada kesedihan, tidak ada kehilangan apalagi patah hati, Saya ingin memperdengarkan kepada generasi milenial, ini adalah album keroncong yang penuh kasih sayang dan menebar kedamaian,"tuturnya.