REPUBLIKA.CO,ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu (30/6) mendesak rekan sejawatnya dari Amerika Serikat, Joe Biden, untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tanpa penundaan lebih lanjut.
Selama konferensi pers setelah rapat Kabinet di Teheran, Rouhani menekankan bahwa Iran dan AS harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghidupkan kembali kesepakatan sesegera mungkin.
"Jika Biden lalai mengimplementasikan kesepakatan nuklir, dia akan mengkhianati suara Amerika," kata dia.
Rouhani juga mengingatkan bahwa Biden sudah berulang kali menyampaikan niatnya untuk mengembalikan kesepakatan. Presiden Iran menegaskan bahwa mereka tidak mengejar senjata nuklir atau senjata pemusnah massal, jadi tuduhan semacam itu tidak berdasar.
"Kami menolak propaganda yang dibuat oleh beberapa saluran televisi anti-Iran tentang produksi dan distribusi minyak," tambah dia.
Pada 2018, mantan presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik Washington dari perjanjian nuklir dengan Iran, Rencana Aksi Komprehensif Gabungan 2015, sebagaimana pakta itu secara resmi dikenal, dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran.