REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain Ar-Razi, Islam memiliki sederet nama ilmuwan Muslim yang andal dalam bidang kedoteran, kimia, dan juga fisika. Salah satunya adalah Zahrawi yang karyanya di bidang kedokteran menerangi Eropa.
Dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah karya Syekh Muhammad Said Mursi dijelaskan nama lengkap Zahrawi adalah Khalaf bin Abbas Zahrawi Al-Andalusi. Dia biasa dipanggil Abu Qashim dan diberi gelar dengan nama Abu Jirahah. Ulama satu ini dilahirkan di Zahra, dekat Cordova, Andalusia (sekarang Spanyol).
Zahrawi dikenal sebagai dokter yang pandai, ahli bedah, dan penemu di dunia kedokteran. Nama-nama seperti Zahrawi, Razi, Ibnu Sina adalah deretan nama yang dikenal sebagai tiga dokter jempolan Muslim. Zahrawi bahkan ditunjuk sebagai dokter pribadi Khalifah Abdurrahhman ketiga dan juga anaknya Al-Hakim kedua.
Karya-karya Zahrawi di bidang kedokteran antara lain meneliti secara spesifik tentang gigi geraham yang tumbuh tidak pada tempatnya (gigi tidur), kemudian memberi ikatan dengan emas atau perak serta mencabutnya tanpa rasa sakit. Dia juga melakukan operasi untuk mengeluarkan batu ginjal dari tubuh pasien, menangani hamil di luar kandungan, menghentikan peredaran racun dalam tubuh, dan juga penemu penyakit kanker darah (hemofilia).
Zahrawi pernah berkunjung ke Inggris sebagai tamu kehormatan sebab ia dikenal sebagai ahli operasi bedah di Arab. Bukunya berjudul At-Tashrif liman Ajaza an At-Ta’lif merupakan sebuah ensiklopedia kedokteran, operasi, dan apotek. Buku ini memuat alat-alat operasi dan dikuatkan dengan teori-teori pendukung.
Atas karya yang monumental inilah, banyak bangsa-bangsa lain yang menerjemahkannya ke dalam berbagai bahasa seperti bahasa Prancis, Arab, dan Latin. Bukunya yang berjudul Tafsir Al-Akyal wa Al-Auzan mengantarkan kemasyhurannya di Eropa dalam waktu yang cukup lama. Karya-karya Zahrawi di bidang kedokteran boleh dibilang menerangi Eropa dan mengilhami sejumlah pengetahuan lainnya dari para ilmuwan medis generasi setelah dia.