Kamis 01 Jul 2021 05:35 WIB

Pujian Imam Syafii tentang Merantau

Imam Syafii juga seorang sastrawan dan penyair.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Pujian Imam Syafii tentang Merantau. Ilustrasi
Foto: Mgrol120
Pujian Imam Syafii tentang Merantau. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Syafi'i merupakan salah satu ulama kelahiran Palestina yang memiliki peran penting dalam sejarah pemikiran Islam. Dia dilahirkan di Ghaza pada pada 150 Hijriyah dan meninggal dunia di Fusthat, Mesir, pada 204 Hijriyah atau 819 Masehi.

Dialah sang peletak dasar mazhab fikih Syafii, salah satu dari empat mazhab yang dianut kalangan ahlus sunnah wa al-jama'ah (Aswaja). Selain itu, Imam Syafii juga seorang sastrawan dan penyair.

Baca Juga

Telah banyak karyanya yang dijadikan buku. Setiap syair-syair atau kata-kata Imam Syafii selalu mempunyai makna bijak yang bisa menjadi diteladani umat Islam.

Dalam buku berjudul Mahfudzhat yang disusun oleh tim Rene Islam mengutip salah satu syair pujian Imam Syafi’i tentang merantau. Berikut syair Imam Syafi’i yang ditulisnya dalam bahasa Arab.

ما في المَقامِ لِذي عَقلٍ وَذي أَدَبِ

مِن راحَةٍ فَدَعِ الأَوطانَ وَاِغتَرِبِ

سافِر تَجِد عِوَضاً عَمَّن تُفارِقُهُ

وَاِنصَب فَإِنَّ لَذيذَ العَيشِ في النَصَبِ

إِنّي رَأَيتُ وُقوفَ الماءِ يُفسِدُهُ

إِن ساحَ طابَ وَإِن لَم يَجرِ لَم يَطِبِ

وَالأُسدُ لَولا فِراقُ الأَرضِ مااِفتَرَسَت

وَالسَهمُ لَولا فِراقُ القَوسِ لَم يُصِبِ

وَالشَمسُ لَو وَقَفَت في الفُلكِ دائِمَةً

لَمَلَّها الناسُ مِن عُجمٍ وَمِن عَرَبِ

وَالتِبرُ كَالتُربِ مُلقىً في أَماكِنِهِ

وَالعودُ في أَرضِهِ نَوعٌ مِنَ الحَطَبِ

Tiada kata santai bagi orang yang berakal dan beradab

Maka tinggalkanlah kampung halaman dan merantaulah

Bepergianlah, kau akan mendapat ganti orang yang kau tinggalkan

Berusahalah, karena nikmatnya hidup ada dalam usaha

Sungguh, aku melihat air yang tidak mengalir pasti kotor

Air akan bersih jika mengalir, dan akan kotor jika menggenang

Kalau tidak keluar dari sarangnya, singa tak akan mendapatkan mangsa

Kalau tidak meleset dari busurnya, anak panah tak akan mengenai sasaran

Matahari kalau berada di porosnya selamanya

Niscaya semua orang, baik Arab maupun non-Arab pasti bosan

Timah akan seperti tanah, kalau berada di tempatnya

Kayu cendana pun hanya akan seperti kayu bakar, bila menetap di tanah

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement