REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengalami krisis oksigen untuk mencukupi kebutuhan pasien COVID-19. Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Rabu, mengatakan kondisi riil di RSUD Temanggung saat ini dalam kondisi SOS, karena mengalami krisis oksigen.
"Persediaan oksigen saat ini hanya cukup untuk 3 jam ke depan, kalau 3 jam ke depan tidak ada pasokan oksigen maka nasib 95 pasien yang dirawat di RSUD Temanggung bisa terancam," katanya.
Ia menyampaikan saat ini pihak rumah sakit sedang mencari solusi untuk mencari bantuan oksigen agar tiga jam ke depan betul-betul bisa mengatasi kondisi tersebut. "Tadi kami sudah minta bantuan Pak Gubernur dan menginstruksikan Asisten II Provinsi untuk bertindak cepat dan kami juga menghubungi pemasokyang lain untuk bertindak cepat. Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk menolong semua pasien yang ada," katanya.
Direktur RSUD Temanggung Tetty Kurniawati mengatakan ketersediaan oksigen saat ini semakin menipis dan sangat mengkhawatirkan, padahal semua pasien COVID-19 sangat membutuhkan oksigen. Ia menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan pasien COVID-19, pihaknya tidak lagi melakukan operasi bedah pada pasien-pasien di RSUD untuk menghemat penggunaan oksigen.
"Hari ini kami tidak melakukan operasi, kami khawatir jika tetap melaksanakan operasi nanti oksigen habis, padahal saat ini pasien COVID-19 sangat membutuhkan oksigen untuk perawatan, makanya kami hemat oksigen," katanya.
Ia menuturkan pasokan oksigen dari pihak penyedia sangat terbatas, bahkan pasokan oksigen dari penyedia hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam satu hari. Tetty berharap krisis oksigen ini bisa segera teratasi, karena dampak dari krisis oksigen ini akan langsung berpengaruh pada penyediaan ruang isolasi bagi pasien COVID-19 di Kabupaten Temanggung.
Menurut dia kebutuhan oksigen di RSUD Temanggung dalam satu hari antara 1.000 hingga 1200 liter. Ia menyebutkan ketersediaan ruang isolasi untuk pasien COVID-19 di RSUD Temanggung dalam batas limit atas, dari 100 tempat tidur yang ada, saat ini sudah terisi 95 pasien.