Kamis 01 Jul 2021 09:21 WIB

Kasus Covid-19 Melonjak, Taman di Surabaya Ditutup

Covid-19 dengan varian Delta yang ditemukan di Surabaya sangat cepat penularannya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas gabungan meminta pedagang untuk segera menutup tempat usahanya saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, di Taman 10 Nopember, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (27/6/2021). Pemkot Surabaya memberlakukan jam operasional tempat usaha seperti pusat perbelanjaan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, toko swalayan dan lain sebagainya mulai dari pukul 05.00 WIB sampai 20.00 WIB yang berlaku sampai 5 Juli 2021 dengan tujuan menekan laju penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas gabungan meminta pedagang untuk segera menutup tempat usahanya saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, di Taman 10 Nopember, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (27/6/2021). Pemkot Surabaya memberlakukan jam operasional tempat usaha seperti pusat perbelanjaan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, toko swalayan dan lain sebagainya mulai dari pukul 05.00 WIB sampai 20.00 WIB yang berlaku sampai 5 Juli 2021 dengan tujuan menekan laju penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menutup sementara tempat wisata seperti Taman Hutan Raya (Tahura) dan juga Kebun Raya Mangrove (KRM). Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, penutupan sementara tempat wisata tersebut dimaksudkan untuk melindungi dan menyelamatkan warga dari Covid-19. Mengingat akhir-akhir ini, lonjakan Covid-19 di Surabaya terbilang tajam. “Meskipun berat, keputusan ini harus saya ambil karena demi menyelamatkan warga Surabaya,” kata Eri di Surabaya, Rabu (30/6).

Eri mengingatkan, Covid-19 dengan varian Delta yang baru-baru ini ditemukan di Surabaya sangat cepat penyebarannya. Selain itu, kata dia, Covid-19 varian baru tersebut juga tidak memandang usia. Dimana banyak anak-anak yang terpapar Covid-19 akhir-akhir ini. Itu semua menjadi pertimbangan utama penutupan tempat wisata di Kota Pahlawan.

Baca Juga

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin memastikan, semua taman di Kota Surabaya sudah ditutup sejak beberapa waktu lalu. Sebab, lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya semakin mengkhawatirkan. “Jadi, semua taman se-Surabaya kami tutup sementara sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Nanti kami evaluasi lagi,” kata Anna.

Sebelumnya, lanjut dia, ada sekitar delapan taman yang dibuka pada saat pandemi. Tentunya dengan protokol kesehatan ketat, dan pembatasan pengunjung. Waktu neroperasinya pun sangat singkat. Namun, karena kondisi Covid-19 di Surabaya semakin mengkhawatirkan, akhirnya semua taman di Surabaya kembali ditutup. “Mohon maaf kepada warga Surabaya, ini demi kemanan dan kesehatan bersama. Mari kita berdoa supaya Covid-19 ini cepat selesai,” ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Yuniarto Herlambang memastikan, sebelum melakukan penutupan, DKPP telah memberikan sosialisasi baik melalui media sosial, maupun lewat spanduk yang dipasang di are Tahura dan Kebun Raya Mangrove itu. Herlambang mengatakan, momen penutupan sementara itu akan dipergunakan sebaik mungkin untuk melakukan perbaikan. Bahkan, ia juga mengaku akan menambah fasilitas di tiga Tahura, yaitu di Tahura Jeruk, Pakal, dan Balasklumprik. “Nanti akan kami tambah tempat istirahat dan jogging tracknya," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement