REPUBLIKA.CO.ID, SEMARAN -- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di Kota Semarang, Jawa Tengah, dalam dua pekan terakhir, belum efektif menurunkan angka penularan Covid-19.
"PKM sudah diperketat, namun ternyata belum berdampak pada penurunan kasus Covid," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu di Kota Semarang, Kamis (1/7).
Dia menjelaskan, kasus penularan Covid-19 masih meningkat, meskidilakukan penutupan sejumlah ruas jalan, percepatan pelaksanaan vaksinasi, hingga penggiatan penegakan protokol kesehatan (prokes).
Oleh karena itu, kata Hendi, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berusaha menemukan solusi terbaik untuk mengatasi penularan Covid-19. Dia menyebut Pemkot Semarang juga siap menindaklanjuti keputusan pemerintah pusat untuk menjalankan PPKM darurat di wilayah Pulau Jawa dan Bali pada 3-20 Juli 2021.
Hanya saja, pihaknya terlebih dulu membahas detail peraturan mengenai penerapan PPKM darurat, termasuk yang berkenaan dengan pelaksanaan sistem kerja dari rumah untuk sektor nonesensial. "Ini butuh kejelasan teknis, bagaimana pengawasannya," kata Hendri.
Data Pemkot Semarang menunjukkan hingga Kamis pukul 14.00 WIB, jumlah pasien Covid-19 yang masih dirawat 2.376 orang.