Hujan Semalaman, Banjir Genangi Kroya dan Kemranjen
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Warga mendorong sepedanya melewati genangan banjir. | Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Hujan yang berlangsung Rabu (30/6) malam hingga Kamis (1/7) dini hari, menyebabkan banjir di wilayah Kroya Kabupaten Cilacap dan Kemranjen Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Banjir disebabkan oleh meluapnya aliran air Sungai Tipar.
Luapan air sungai yang berada di wilayah perbatasan dua kabupaten ini meluber, sehingga dia wilayah yang berada di DAS (Daerah Aliran Sungai) terendam. Di wilayah Kecamatan Kroya, air sempat menggenangi jalan penghubung berstatus jalan provinsi yang menghubungkan perempatan Buntu Kecamatan Kemranjen menuju Kroya.
''Tadi pagi ketinggian air sempat mencapai 60 cm. Namun sekitar pukul 09.00 WIB mulai berangsur-angsur surut, hingga pukul 11.00 air sudah tidak menggenangi ruas jalan lagi,'' katanya.
Namun dia mengakui, saat banjir terjadi ada beberapa pengendara kendaraan yang mogok karena menerobos banjir. Hal ini terjadi karena banjir terjadi pada pagi hari, sehingga banyak yang hendak beraktivitas nekad menerobos banjir.
Kepala Desa Mujur Lor Kecamatan Kroya, Sadimun, mengatakan desanya memang menjadi wilayah langganan banjir bila hujan deras turun cukup lama. ''Salah satunya disebabkan oleh adanya pendangkalan Sungai Tipar serta sejumlah anakan sungai yang sudah menyempit. Akibatnya, debit air meluap maka airnya akan meluber hingga jalan raya,'' katanya.
Untuk itu, dia mengakui sudah menyampaikan masalah ini pada pihak terkait agar masalah di sungai Tipar ini diatasi dengan membuat melakukan pengerukan dan pelebaran anak sungai.
Kepala UPT BPBD Kroya Sugiarto mengatakan, selain menggenangi ruas jalan penghubung antara perempatan Buntu dan Kroya, ada sejumlah permukiman warga yang tergenang air. Antara lain di Dusun Pecangakan Desa Mujur Lor, Dusun Karang, Desa Gentasari Kecamatan Kroya, dan Sikampuh Kecamatan Sampang. ''Kami juga sudah mempersiapkan logistik dan perlengkapan lain jika diperlukan untuk membantu evakuasi,'' katanya.
Berdasar monitoring petugasnya, dia menyebutkan, di Desa Mujur Lor ada sebanyak 60 kepala keluarga yang rumahnya terdampak genangan air. Sedangkan untuk area persawahan ada sekitar 100 hektare sawah dengan tanaman padi usia satu bulan yang tergenang air.