Pemkot Solo Siap Bantu Pelaku UMKM Terdampak PPKM
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Perajin membuat tas berbahan tali kur di Solo, Jawa Tengah. | Foto: ANTARA/Maulana Surya
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, berencana menggelontorkan bantuan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bakal terdampak penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada 3-20 Juli mendatang. Pemkot menyiapkan Rp 8 miliar sampai Rp 9 miliar untuk belasan ribu UMKM di Solo.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani menyatakan, pemkot telah membuat skenario dengan menghitung jumlah pekerja UMKM. Sebanyak 17 ribu-18 ribu pekerja UMKM akan mendapat bantuan dari pemkot. "Seperti BST (bantuan sosial tunai) itu. Tapi disisir dari yang kemarin tidak dapat dari pemerintah pusat. Jangan sampai mereka duplikasi," terang Ahyani kepada wartawan, Rabu (30/6) malam.
Ia menyatakan, bantuan direncanakan berbentuk uang atau senilai uang sekitar Rp 500 ribu. Sebelumnya, pada awal pandemi Covid-19 pemkot juga memberikan bantuan kepada warga terdampak. Ketika itu, bentuk bantuan berupa sembako. "Tapi ini nanti lain. Senilai itu. Anggarannya dari APBD Perubahan. Cairnya sekitar Agustus-September lah," imbuhnya.
Di samping bantuan untuk UMKM, pemkot juga menganggarkan operasional dapur umum di setiap kecamatan yang menyuplai logistik bagi pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) di tempat isolasi terpusat. Rencananya, pemkot menyiapkan delapan tempat isolasi terpusat di lima kecamatan.
"Kami sudah aktifkan lagi dapur umum untuk supply tempat isolasi, baik terpusat atau wilayah. Strategi setiap kecamatan punya Satgas Covid, nanti mengelola isolasi terpusat di wilayah masing-masing, setiap kecamatan punya dapur umum masing-masing," ujar dia.