REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW membalas kebaikan pemimpin Makkah Abu Sufyan dengan cara yang mulia. Setidaknya hal tersebut terekam jelas dalam sejumlah riwayat hadits.
Dalam buku Harta Nabi karya Abdul Fattah As-Samman dijelaskan terdapat dua hadits yang membahas masalah tersebut. Pertama, hadits yang diriwayatkan oleh Tsabit Al-Bannani, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: ‘Barang siapa masuk rumah Abu Sufyan, maka ia aman,’. Karena pada saat Rasulullah SAW masih tinggal di Makkah, ketika beliau disakiti kaum Quraisy, Nabi menyelinap ke rumah Abu Sufyan, maka beliau aman. Karena itulah, Nabi bersabda demikian,”.
Adapun hadits kedua, Nabi mengutus Zaid bin Haritsah bersama seorang dari Anshar dari Madinah untuk menjemput putri beliau yang belum hijrah. Beliau bersabda, “Kalian berdua tunggulah di lembah Ya’jij sampai Zaenab melewati kalian berdua, maka kawallah dia hingga kalian berdua membawanya datang kepadaku,”.
Peristiwa tersebut terjadi satu bulan pasca-Perang Badar. Tatkala Abu Al-Ash (suami Zaenab) telah membayar tebusan di Makkah, maka ia memerintahkan Zaenab binti Rasulullah menyusul ayahnya di Madinah.
Sayyidah Zaenab pun berkemas, kemudian saudara suaminya Kinananh bin Ar-Rabi, yaitu anak laki-laki dengan garis keturunan Sayyidah Khadijah ibu Zaenab datang membawakan unta untuk kendaraan Zaenab berangkat ke Madinah. Zaenab kemudian menaikinya, Kinanah mengambil busur dan tabung anak panah miliknya lalu berjalan menuntut unta, sedang Zaenab tinggal di hudaj yang terpasang di atasnya. Mereka meninggalkan rumah pada waktu siang.