RS Covid DIY Penuh, Pasien Meninggal Saat Isoman Meningkat
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bayu Hermawan
| Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Sementara, pada Juni jumlah kematian Covid-19 per harinya juga terus meningkat signifikan, bahkan kemarin sempat mencapai 100 jenazah yang harus dimakamkan dengan protokol kesehatan. Hal ini tentunya membuat beban kerja yang semakin berat bagi personel BPBD DIY.
"Ini beban bagi relawan kita, mereka harus bertanggung jawab terhadap kondisi pasien yang mereka bawa. Ketika membawa pasien, harus memperjuangkan semaksimal mungkin dan mempertanggung jawabkan sampai rumah sakit dalam kondisi hidup," jelas Pris.
Koordinator Relawan Kabupaten Gunungkidul, Agus Kenyung, mengatakan permintaan pengantaran kasus yang sedang menjalani isoman ke rumah sakit dan pemulasaraan jenazah Covid-19 memang meningkat. Bahkan, banyak kasus Covid-19 yang meninggal sebelum sampai di rumah sakit.
Di Gunungkidul sendiri, ada tiga titik yang menjadi fokus penjagaan relawan. Mulai dari Kecamatan Playen, Semanu dan Tepus, dikarenakan di tiga wilayah ini penambahan kasus Covid-19 sangat tinggi.
"Rumah sakit ini penuh, sampai beberapa hari kemarin dalam satu malam yang meninggal ada dua orang. Artinya dia isoman dan diantar (meninggal saat di perjalanan karena mencari rumah sakit yang kosong)," kata Kenyung.
Pihaknya sampai kewalahan antara mendahulukan pengantaran kasus Covid-19 yang kondisinya memburuk dengan pemulasaraan jenazah Covid-19. Sementara, kondisi relawan juga harus diperhatikan agar tidak tumbang.
"Sekarang saya lebih fokus ke teman-teman relawan yang mengurusi pasien-pasien itu. Mengurusi (banyaknya) pasiennya sudah tidak mampu, tapi (fokus) mengurusi (kondisi) relawan yang mengurusi pasien," ujarnya.