REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketua Dewan Direksi Tottenham Hotspur, Daniel Levy, mengungkapkan, alasan utama merekrut Nuno Espirito Santo sebagai pelatih anyar the Lillywhites. Pelatih asal Portugal itu diyakini bisa membawa klub asal London Utara kembali tampil dengan gaya permainan ofensif dan atraktif.
Sejak memecat Jose Mourinho pada penghujung musim lalu, Spurs sempat kesulitan mencari pelatih anyar. Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers, dan pelatih Ajax Amsterdam, Erik ten Hag, dilaporkan sempat menolak pinangan dari Spurs.
Sempat dikabarkan begitu dekat dengan kemungkinan mendatangkan Antonio Conte dan Paulo Fonseca, Spurs gagal mencapai kesepakatan dengan dua pelatih tersebut. Akhirnya, Spurs berhasil menggaet Nuno Espirito Santo, yang menyudahi kerja sama selama empat tahun bersama Wolverhampton Wanderers pada Mei 2021.
Pelatih berusia 47 tahun itu diikat kontrak selama dua tahun oleh manajemen Spurs. Nuno pun diharapkan bisa mengangkat performa Spurs, yang harus puas finis di peringkat ketujuh Liga Primer Inggris musim lalu.
Levy cukup yakin, Nuno bisa mengembalikan DNA gaya sepak bola menyerang. Inilah yang menjadi alasan utama Levy mengontrak Nuno.
Terlebih, Levy sempat berjanji untuk menunjuk pelatih yang bisa membawa Spurs tampil lebih ofensif dan menghibur, setidaknya seperti saat the Lillywhites masih ditukangi oleh Mauricio Pochettino.
Penunjukan Nuno sebagai pelatih anyar Spurs ini pun tidak terlepas dari peran Direktur Sepak Bola Spurs yang baru, Fabio Paratici. Bahkan, Nuno merupakan rekomendasi langsung dari mantan Direktur Sepak Bola Juventus tersebut.
''Sebelumnya, saya sempat berkata ingin mencari pelatih yang bisa mengembalikan DNA sepak bola tim ini, yaitu sepak bola menyerang yang menghibur. Saya dan Fabio (Paratici) yakin, Nuno adalah pelatih yang tepat untuk bisa melakukan hal itu. Dia bisa membawa barisan pemain yang telah dimiliki tim ini, dan mempromosikan pemain muda, untuk menciptakan sesuatu yang spesial,'' ujar Levy seperti dilansir laman resmi klub, Kamis (1/7).
Nuno diharapkan sudah bisa memulai kiprahnya sebagai pelatih Spurs pada awal pekan depan. Sejumlah pemain yang absen di turnamen internasional diharapkan sudah bisa berkumpul di kompleks latihan Spurs.
Selama empat tahun menukangi Wolves, Nuno berhasil mengantarkan Wolves promosi ke Liga Primer Inggris pada awal musim 2017/2018. Pada dua musim berikutnya, Nuno mengantarkan Wolves finis di peringkat ketujuh klasemen akhir Liga Primer Inggris.
Tidak hanya itu, pada musim 2019/2020, Wolves juga mampu melaju hingga ke babak perempat final Liga Europa. Sayangnya, kehilangan Diogo Jota, yang direkrut Liverpool, dan cedera yang dialami Raul Jimenez, membuat Wolves gagal bertahan di papan tengah Liga Primer Inggris musim lalu. Wolves hanya mampu finis di peringkat ke-13.