Kamis 01 Jul 2021 19:04 WIB

Cuaca Panas Ekstrem Makan Ratusan Korban Jiwa

Hampir 500 orang telah meninggal dunia di provinsi paling barat Kanada akibat panas

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Seorang anak mendinginkan diri di sebuah air mancur karena gelombang panas ekstrem mulai menerjang. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Antonio Calanni
Seorang anak mendinginkan diri di sebuah air mancur karena gelombang panas ekstrem mulai menerjang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Hampir 500 orang telah meninggal dunia di provinsi paling barat Kanada dalam lima hari karena kenaikan suhu ekstrem. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran serius bagi kelompok rentan, termasuk lansia.

Kepala koroner British Columbia (BC) Lisa Lapointe mengatakan pada Rabu (30/6) sore Layanan Koroner BC menerima setidaknya 486 laporan kematian antara Jumat hingga Rabu sore. Dia memperkirakan jumlah kematian akan meningkat. Lapointe mengatakan jumlah kematian ini mewakili peningkatan 195 persen dari sekitar 165 kematian yang biasanya terjadi di provinsi tersebut dalam periode lima hari.

Baca Juga

"Lima hari terakhir di British Columbia telah melihat jumlah kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya dilaporkan ke Layanan Koroner BC. Diyakini peningkatan signifikan dalam kematian yang dilaporkan disebabkan oleh cuaca ekstrem," ujar Lapointe dilansir Aljazirah, Kamis (1/7).

Suhu telah melonjak di BC dan provinsi lainnya di Kanada. Cuaca panas ini terperangkap di dalam kubah sehingga udara atau angin dari luar tidak dapat masuk untuk mendinginkannya.

"Ini seperti tutup dan tidak ada yang bisa masuk, cuaca tidak bisa masuk untuk menghilangkan panas itu,” ujar ahli meteorologi dari Environment Canada, Dave Phillips, kepada program berita CTV Your Morning.

Para ahli juga mengatakan perubahan iklim berkontribusi pada rekor cuaca panas di Kanada. Lytton, sebuah kota di tengah BC, memecahkan rekor suhu tinggi Kanada sebanyak tiga kali pada pekan ini. Suhu tertinggi mencapai 49,6 derajat Celcius pada Selasa (29/6).

Polisi Metro Vancouver mengatakan petugas telah menanggapi lebih dari 65 kematian mendadak sejak gelombang panas dimulai pada Jumat pekan lalu. Sementara polisi di Burnaby dan Surrey juga melaporkan belasan kematian mendadak. Polisi menyebut sebagian besar korban tewas adalah lansia.

"Sebagian besar kasus ini terkait dengan panas," kata Sersan polisi Vancouver Steve Addison dalam sebuah pernyataan. “Kami belum pernah melihat yang seperti ini dan itu menghancurkan hati kami. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang lanjut usia atau rentan, harap hubungi mereka atau mampir untuk memeriksanya," ujarnya.

Peringatan cuaca panas tetap berlaku untuk Wilayah Greater Vancouver. Namun Environment Canada mengatakan intensitas panas sedikit menurun pada Rabu, meskipun suhu kemungkinan akan tetap hangat selama pekan ini. Environment Canada mendesak orang untuk tetap terhidrasi dan tetap berada di dalam rumah serta memeriksa anggota keluarga dan tetangga yang lebih tua.

Ahli meteorologi Doug Gillham mengatakan cuaca panas ekstrem diperkirakan akan meluas ke bagian lain Kanada pada Kamis. Rekor suhu tinggi berpotensi pecah di beberapa kota termasuk Kelowna, BC; Calgary dan Edmonton, Alberta; dan Saskatoon, Saskatchewan.

"Cuaca panas akan meluas hingga ke Northwest Territories dan Nunavut,” kata Gillham dalam sebuah unggahan di situs The Weather Network.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement