REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 50 persen dari jatah vaksin Covid-19 yang diperoleh Indonesia akan diarahkan ke daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat Jawa-Bali. PPKM resmi diterapkan mulai 3-20 Juli 2021.
"50 persen dari jatah vaksin kita akan diarahkan ke sana (daerah PPKM darurat)," ujar Budi dalam konferensi pers daring, Kamis (1/7).
Budi mengatakan, saat ini stok vaksin mencapai 22 juta dan rencananya akan datang lagi sebanyak 25 juta. Sehingga target vaksinasi satu juta dosis per hari bisa dilaksanakan.
Budi menuturkan, pemerintah akan mempercepat program vaksinasi Covid-19 hingga bulan depan mencapai 70 persen dari sasaran vaksinasi. Khususnya untuk masyarakat yang berada di zona merah.
Sampai akhir 2021, pemerintah memperkirakan terdapat 387.509.100 dosis vaksin yang telah tersedia. Vaksin tersebut berasal dari Sinovac, AstraZeneca, Novavax, Pfizer, Biovac, Sinopharm, Cansino, dan vaksin multilateral dari COVAX-GAVI.
Berdasarkan data per 1 Juli pukul 13.00 WIB, lebih dari 43,89 juta dosis telah disuntikkan kepada 30,24 juta orang atau sekitar 17,2 persen dari total sasaran vaksinasi (181,43 juta orang). Namun, target satu juta dosis vaksin per hari baru tercapai dua kali yakni pada 26 Juni sebesar 1,46 juta dosis dan 30 Juni sebanyak 1,04 juta dosis.
"Diharapkan percepatan vaksinasi ini bisa dilakukan terutama sesuai arahan Pak Menko (Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan) tadi di lokasi-lokasi yang merah, yang PPKM Darurat diterapkan," tutur Budi.