REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelajar Muslim Kanada menyambut baik bantuan pemerintah Ontario guna menangani Islamofobia di sekolah-sekolah. "Saya rasa itu cara yang baik,"kata Yousef Kolilat, Pelajar Tingkat 12 di Riverside Secondary School, seperti dilansir CBA, Kamis (1/7).
Kolilat mengaku prihatin dengan kasus islamofobia di Sekolah. Menurutnya, sebagai sesama manusia seharusnya tidak perlu ada saling membenci hanya karena ras dan agama.
"Harusnya tidak ada,"kata dia.
Kolilat pun pernah menjadi korban serangan Islamofobia. Saat itu, ia dan keluarganya baru saja pindah ke Kanada. Dengan bahasa Inggrs yang belum lancar, perawakan yang berbeda dengan kebanyakan warga Kanada, Kolilat kerap mendapatkan pelecehan secara verbal. Hal tersebut dialami juga oleh ibunya lantaran mengenakan hijab.
"Ada yang pernah menunjukan jari tengah. Itu sangat menganggu. Namun, ibu saya seorang perempuan yang kuat dan saya bangga padanya. Namun aku justru khawatir ketika ia tengah bepergian,"kenang Kolilat.