Kamis 01 Jul 2021 20:51 WIB

Indonesia Terima 998.400 Dosis AstraZeneca dari Jepang

Masyarakat tetap perlu meningkatkan disiplin protokol kesehatan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas kargo memasukkan kontainer berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca ke atas truk setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas kargo memasukkan kontainer berisi vaksin Covid-19 AstraZeneca ke atas truk setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Covid-19 pada Kamis (1/7) sore sebanyak 998.400 dosis vaksin dari AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca ini merupakan sumbangan dari Pemerintah Jepang.

“Kita kembali menyambut kedatangan 998.400 dosis vaksin yang diproduksi AstraZeneca yang merupakan sumbangan dari Pemerintah Jepang. Ini merupakan hasil kerja sama bilateral Indonesia dan Jepang,” kata Reisa melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7).

Ia pun menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah dan masyarakat Jepang yang membantu Indonesia untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri. Reisa melanjutkan, kedatangan 998.400 dosis vaksin produksi AstraZeneca ini menambah total vaksin AstraZeneca yang dimiliki Indonesia menjadi 9.226.800 dosis.

Sedangkan total keseluruhan dosis dari seluruh merk vaksin di Indonesia telah mencapai 99.226.800 vaksin. “Jadi hampir 100 juta dosis,” tambah dia.

Ia mengingatkan, meskipun jumlah vaksin yang tersedia telah mencukupi dan laju vaksinasi telah mencapai lebih dari satu juta dalam sehari, masyarakat tetap perlu meningkatkan disiplin protokol kesehatan.

“Tetap kita tingkatkan lagi disiplin prokes memakai masker dengan baik dan benar, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas serta mencuci tangan dan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan baik dan rutin,” ungkap Reisa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement