REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN--Jumlah jenazah Covid-19 yang disemayamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Jombang, Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat sebanyak 1.111 jenazah hingga Juni 2021. Dari angka tersebut, jumlah paling tinggi terjadi pada Juni 2021. "Sepanjang bulan Juni, total ada 271 jenazah yang dimakamkan," ujar Ketua Pengelola TPU Jombang Tabroni, Kamis (1/7).
Angka jenazah yang dimakamkan pada Juni diketahui melonjak sembilan kali lipat dari jumlah pada bulan sebelumnya. Tercatat pada Mei 2021, jumlah jenazah yang disemayamkan sebanyak 30 jenazah. Tabroni menyebut, bahkan pada Kamis (1/7), sudah ada 10 jenazah yang dimakamkan di TPU Jombang. "Hari ini, di awal bulan Juli sudah ada yang masuk 10 jenazah," katanya.
Adapun perincian data dari awal pandemi yakni pada Maret 2020, jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Jombang tercatat sebanyak 15 jenazah. Lalu, 58 jenazah (April 2020), 39 jenazah (Mei 2020), 24 jenazah (Juni 2020), dan 17 jenazah (Juli 2020). Adapun pada Agustus 2020 jumlahnya kembali meningkat, yakni 39 jenazah, berlanjut sebanyak 58 jenazah pada September 2020.
Pada Oktober dan November 2020, masing-masing jumlahnya mencapai 35 dan 55 jenazah. Kemudian pada Desember 2020 terjadi lonjakan sebanyak 117 jenazah, dan disusul rekor pada Januari 2021 mencapai 148 jenazah. Angkanya lalu mengalami penurunan pada Februari 2021 sebanyak 93 jenazah. Penurunan berlanjut, pada Maret 2021 tercatat jumlahnya 68 jenazah, dan April 2021 sebanyak 44 jenazah.
Tabroni menuturkan, dengan terus bertambahnya jumlah jenazah Covid-19 di TPU Jombang, saat ini ketersediaannya semakin menurun. Menurut catatannya, TPU tersebut diperkirakan masih bisa menampung sekitar 500 lubang jenazah. "Lahan hanya mencukupi sekitar 500 lubang jenazah," ujarnya.
TPU Jombang secara keseluruhan memiliki lahan seluas 2,2 hektar. Tempat pemakaman yang diperuntukkan sebagai sentra pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kota Tangsel tersebut tidak hanya untuk jenazah ber-KTP Tangsel, tetapi juga warga luar Tangsel yang berdomisili di wilayah itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika