Kamis 01 Jul 2021 21:26 WIB

Fenomena Pasien Covid Antre di IGD RS Juga Terjadi di Kepri

Kamar tidur untuk pasien Covid-19 di RSUD Tanjungpinang sudah penuh.

Petugas keamanan memeriksa fasilitas kesehatan di tenda darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (1/7/2021). Pemerintah setempat mendirikan tenda darurat untuk membantu pelayanan IGD di tiga rumah sakit yakni di RSUD Embung Fatimah, RSBP Batam dan Rumah Sakit Awal Bros Batam untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Petugas keamanan memeriksa fasilitas kesehatan di tenda darurat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (1/7/2021). Pemerintah setempat mendirikan tenda darurat untuk membantu pelayanan IGD di tiga rumah sakit yakni di RSUD Embung Fatimah, RSBP Batam dan Rumah Sakit Awal Bros Batam untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Sebanyak tujuh pasien Covid-19 terpaksa menunggu di ruang isolasi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau (IGD RSUP Kepri) lantaran tempat tidur di ruang inap sudah penuh. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Kamis (1/7), mengatakan, ruang inap yang tersedia di RSUP Kepri sebanyak 80 unit sudah terisi penuh.

Kamar tidur untuk pasien Covid-19 di RSUD Tanjungpinang juga sudah penuh, padahal sudah ditambah dari 10 unit menjadi 40 unit.

Baca Juga

"Tempat tidur di RSAL juga sudah penuh, padahal tempat tidur untuk pasien Covid-19 sudah ditambah," ujar Tjetjep yang juga mantan Kepala Dinkes Kepri itu.

Ia mengatakan, pasien yang dirawat seharusnya yang memiliki gejala berat Covid-19. Jika pasien yang memiliki gejala ringan juga dirawat, maka tidak akan mencukupi tempat tidur di ruang inap rumah sakit, apalagi jumlah kasus aktif terus meningkat.

Pasien yang memiliki gejala ringan sebaiknya melakukan karantina terpadu di lokasi yang disediakan pemerintah. Bagi pasien yang memiliki toilet di kamar tidur, dapat melakukan isolasi mandiri.

"Kami masih menemukan kasus ada pasien yang memiliki gejala ringan, namun memaksa untuk dirawat di rumah sakit. Saran tim medis diabaikan sehingga tempat tidur untuk pasien COVID-19 tidak mencukupi," katanya.

 

 

Berdasarkan pantauan, sejumlah petugas sejak pagi hingga sore tampak medis bersiaga di IGD RSUP Kepri. Mereka tidak hanya menangani pasien Covid-19 yang menunggu antrean agar dirawat di rumah tersebut, melainkan juga pengurus pasien penyakit lainnya.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUP Kepri Sandri mengatakan pihaknya menambah lagi tempat tidur untuk melayani kebutuhan pasien Covid-19. "Kondisi sekarang (tempat tidur) sudah penuh. Kami harus menambah lagi," ucapnya.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kepri Lamidi, di Tanjungpinang, Kamis, menjelaskan, kasus aktif di Kepri tersebar di Batam 2.010 orang, Tanjungpinang 871 orang, Bintan 641 orang, Karimun 146 orang, Lingga 88 orang, Kepulauan Anambas 19 orang, dan Natuna 175 orang. Menurutnya, jumlah kasus aktif menurun.

"Jumlah kasus aktif di Lingga dan Anambas terus menurun," ujar Lamidi.

Lamidi mengatakan jumlah pasien Covid-19 di Kepri hari ini bertambah 397 orang. Sehingga total menjadi 26.321 orang.

Sementara jumlah pasien yang sembuh bertambah 332 orang, sehingga menjadi 21.800 orang. Adapun, jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah 12 orang sehingga menjadi 571 orang, tersebar di Batam 306 orang, Tanjungpinang 118 orang, Bintan 55 orang, Karimun 50 orang, Kepulauan Anambas 22 orang, Lingga 11 orang dan Natuna sembilan orang.

"Mari terapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19," ajaknya.

 

photo
Infografis dokter dan tenaga kesehatan yang wafat akibat Covid-19 - (Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement